Janji Bantu Bangun Kembali Gaza, Biden Minta Palestina Akui Israel

Janji Bantu Bangun Kembali Gaza, Biden Minta Palestina Akui Israel

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berjanji untuk membantu upaya pembangunan kembali Gaza usai digempur Israel selama 11 hari. 

Biden menyatakan bahwa pembentukan negara Palestina berdampingan dengan negara Israel menjadi 'satu-satunya jawaban' untuk konflik tersebut.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (22/5/2021), Biden juga mencetuskan agar Palestina juga mengakui hak keberadaan Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah gencatan senjata disepakati Israel dan Hamas setelah pertempuran berdarah sejak 10 Mei lalu.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Jumat (21/5) waktu setempat, Biden menegaskan bahwa solusi dua negara menjadi satu-satunya solusi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

Gagasan solusi dua negara dengan berdirinya negara Palestina yang berdaulat berdampingan dengan Israel dan Yerusalem sebagai ibu kota bersama, telah menjadi landasan diplomasi internasional selama bertahun-tahun.

Kebijakan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump dikritik karena secara terang-terangan mendukung Israel dan mengabaikan Palestina. Proposal perdamaian Timur Tengah yang disusun penasihat dan menantu Trump disebut memberikan solusi dua negara, namun proposal itu mencetuskan negara Palestina dengan kedaulatan terbatas dan Israel menjaga keamanan atas negara itu. Proposal itu ditolak oleh pemimpin Palestina.

Dalam pernyataannya, Biden menyebut Partai Demokrat masih mendukung Israel. Dia juga menegaskan tidak ada pergeseran untuk komitmen AS terhadap Israel.

"Tidak ada pergeseran dalam komitmen saya untuk keamanan Israel, titik, tidak ada pergeseran, tidak sama sekali," tegasnya.

"Tapi saya beritahu ada pergeseran apa. Pergeserannya adalah kita masih membutuhkan solusi dua negara. Itu satu-satunya jawaban, satu-satunya jawaban," cetus Biden.

Biden menyatakan dirinya telah meminta diakhirinya 'pertempuran antar komunal' oleh kelompok ekstremis dari kedua pihak. Dia menilai hal itu sangat penting untuk memastikan keamanan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan membantu warga Gaza. Dia juga menyatakan bahwa warga Israel, baik keturunan Arab maupun Yahudi, harus diperlakukan setara.

Lebih lanjut, Biden mencetuskan bahwa Palestina juga harus mengakui hak keberadaan Israel.

"Mari kita perjelas di sini: hingga kawasan itu mengatakan dengan tegas bahwa mereka mengakui hak Israel untuk eksis sebagai negara Yahudi merdeka, tidak akan ada perdamaian," ucapnya.

Dalam konferensi pers ini, Biden juga berjanji akan menyusun upaya-upaya besar dengan negara-negara lainnya untuk membantu membangun kembali Gaza.

Biden, yang pemerintahannya bekerja di balik layar selama berhari-hari untuk mewujudkan gencatan senjata Israel-Hamas, menyatakan bahwa bantuan untuk kawasan itu akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina demi memastikan Hamas tidak bisa menimbun persenjataan.

Pertempuran Israel dan Hamas sejak 10 Mei lalu dilaporkan menewaskan 243 orang di Gaza, termasuk 66 anak, dan melukai 1.900 orang lainnya -- menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Para pejabat kemanusiaan menyebut kerusakan yang dialami Gaza akibat gempuran Israel akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali dengan biaya mencapai puluhan juta dolar Amerika.

Terkait gencatan senjata Israel-Hamas, Biden mengharapkan kesepakatan itu akan bertahan lama. Disebutkan Biden bahwa dirinya mempercayai Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, akan menjaga keberlangsungan gencatan senjata itu.

"Saya mendoakan agar gencatan senjata ini akan bertahan. Saya mempercayai Bibi Netanyahu -- ketika dia menyampaikan kata-katanya kepada saya -- saya memegang kata-katanya. Dia tidak pernah mengingkari kata-kata kepada saya," ujar Biden.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita