GELORA.CO - Seorang imam dan pengurus takmir salah satu masjid di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, meninggal dalam kondisi positif terpapar virus Corona atau COVID-19.
Hasil tracing sementara Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, terdapat 13 warga sekitar masjid yang dinyatakan positif Corona.
"Awalnya ada dua pasien COVID meninggal dalam waktu selang lima hari pada akhir April lalu. Keduanya kebetulan adalah imam dan pengurus takmir di masjid tersebut," ujar Kepala DKK Sragen, Hargiyanto, ditemui detikcom di kantor Bupati Sragen, Senin (3/5/2021).
Hargiyanto menyebut, usai meninggalnya dua pasien COVID-19 tersebut, pihaknya kemudian melakukan serangkaian tracing. Hasilnya, ada 45 orang yang ditengarai melakukan kontak erat dengan kedua pasien COVID-19 yang meninggal.
"45 orang ini warga dua RT di sekitar masjid. Kita tracing dalam tiga tahap, hasil swabnya menyatakan 13 orang positif Corona," terangnya.
Hargiyanto mengatakan, 13 warga yang positif COVID-19 ini dalam kondisi baik. Saat ini terdapat 10 warga yang sudah menjalani karantina di gedung Technopark Sragen.
"Kondisinya secara umum baik, kalau ada gejala ya ringan seperti batuk. Yang jelas tidak ada yang masuk rumah sakit. 10 orang sudah kita bawa ke Technopark, yang tiga orang belum karena hasilnya (swab) baru keluar kemarin," urainya.
Pihaknya belum bisa memastikan sumber penularan COVID-19 di Desa Pelemgadung ini. Yang jelas, karena dua pasien meninggal merupakan imam dan takmir masjid, penelusuran akan dimulai dari keduanya.
"Apakah ini sudah bisa dinyatakan sebagai klaster masjid, besok baru bisa kami pastikan. Karena dari 13 orang yang dinyatakan positif, tujuh di antaranya merupakan anggota keluarga imam dan takmir yang meninggal. Sementara enam warga yang lain akan kami pastikan besok apakah benar tertular dari keduanya," kata Hargiyanto.
Dihubungi secara terpisah, Bayan Desa Pelemgadung, Jatmiko, membenarkan kasus Corona yang menimpa imam dan takmir salah satu masjid di desanya. Menurutnya, saat ini masjid dilakukan penutupan hingga 10 Mei mendatang.
"Benar sementara ditutup dulu selama 10 hari. Mulai 1 Mei sampai dengan 10 Mei mendatang. Sementara ditutup, masjid dilakukan penyemprotan disinfektan setiap hari," ujar Jatmiko.(dtk)