Harga Daging Terus Merangkak Naik, PPI Pertanyakan Distribusi Daging Frozen India Yang Disiapkan Bulog

Harga Daging Terus Merangkak Naik, PPI Pertanyakan Distribusi Daging Frozen India Yang Disiapkan Bulog

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Potensi kenaikan harga daging dengan sangat tinggi menjelang Lebaran dinilai Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Jawa Barat sangat mungkin terjadi.

Sebab, berdasarkan pantuan di sejumlah pasar daging di Kota Bandung saja sudah mulai menunjukkan gejala kenaikan harga yang signifikan.

Di Pasar Sederhana, Dasep salah seorang penjual daging, menjual dengan harga Rp 145.000/kg. Di Pasar Ciroyom, Geri sebagai grosir menjual dengan harga Rp 140.000/kg.

Sedangkan di Pasar Caringin, sebagai grosir, Acep juga melepas dengan harga Rp 140.000/kg. Di Pasar Gede Bage, Yadi menjual daging dengan harga Rp 150.000/kg.

Ketua PPI Jabar, Ahmad Baehaqi mengatakan, harga tersebut masih akan terus berpotensi naik dalam 3 hari terakhir menjelang lebaran.

"Pemicu naiknya harga daging sapi fresh adalah karena harga sapi impor dari Australia sudah sangat mahal. Sementara sapi lokal tidak mampu memberi pasokan yang cukup ke rumah potong hewan. Harga karkas saja sudah mencapai Rp 105.000/kg dan bergerak ke Rp 110.000/kg. Fakta itulah yg menjelaskan mengapa harga daging naik menjadi Rp 140.000/kg atau lebih," jelas Ahmad Baehaqi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (9/5).

Ia mempertanyakan, ke mana daging frozen India yang infonya disiapkan oleh pemerintah untuk buffer stock melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) dan rantai distribusinya. Sehingga peran Bulog untuk menjaga stabilitas harga daging di pasar yang bergejolak juga menjadi pertanyaan.

"Seharusnya Bulog dan jaringan distributornya, misalnya PT Suri Nusantara Jaya dapat efektif bekerja dan hadir secara nyata membantu masyarakat mendapatkan harga daging sapi yang wajar dan terjangkau," paparnya.

Lebih lanjut, pihaknya menghkawatirkan bila pasca lebaran harga daging belum langsung turun.

"Jangan sampai justru terjadi aroma monopoli dan perilaku kartel. Jika ini terjadi, jelas akan merugikan masyarakat," jelasnya.

Karena itu, PPI Jawa Barat mengajak semua elemen dan stakeholder, terutama KPPU, untuk mengontrol pihak-pihak yang berpotensi melakukan monopoli dan kartel distribusi daging frozen asal India, yang seharusnya dinikmati masyarakat kecil di masa terjadi pergolakan harga seperti sekarang ini.

"Demi kepentingan masyarakat untuk mendapatkan harga daging yang terjangkau," pungkasnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita