Geger Soal Kelas 0rgasme di Bali, MUI: Seksualitas Tak Perlu Diajarkan!

Geger Soal Kelas 0rgasme di Bali, MUI: Seksualitas Tak Perlu Diajarkan!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas angkat bicara terkait bisnis 'kelas orgasme' yang sempat heboh di media sosial dan ada di Bali. MUI menyebut 'kelas orgasme' itu tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Ini tidak sesuai dengan budaya kita. Jadi mereka menciptakan sesuatu yang baru yang bertentangan dengan budaya dan agama," ujarnya sebagaimana dilansir dari Beritabali.com, Kamis (6/5/2021).

Menurut Anwar, seksualitas merupakan sesuatu yang fitrah sehingga tidak perlu diajarkan ke masyarakat. Anwar tak melihat adanya kecocokan antara 'kelas orgasme' dan budaya bangsa Indonesia.

Ia khawatir 'kelas orgasme' menjadi wadah untuk berbuat maksiat. Salah satunya LGBT.

"Kan bisa orgasme dilakukan secara sesama jenis, yang kedua juga bisa berganti-ganti pasangan, ganti-ganti suasana, tukar-menukar pasangan," ujarnya.

"Jadi kebahagiaan itu kan adanya itu di hati, saling pengertian di antara dua pihak dan melihat hubungan seksual itu bagai sesuatu yang suci, sesuatu yang mulia, hubungan seksual itu dilakukan di dalam hubungan yang resmi, yang halal. Sehingga akan diberkahi oleh Allah. Kalau diberkahi, akan diberikan nikmat," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, acara 'kelas orgasme' tersebut ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'. 'Kelas orgasme' ini menawarkan harga 20 euro dan bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 pada pukul 10.00-18.00 Wita.

Hingga saat ini belum diketahui identitas penyelenggara 'kelas orgasme' tersebut. Namun, dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.

Polisi sudah mengecek ke lokasi. Saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi Covid-19 dan saat ini sedang direnovasi.

"Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi Covid-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nyalah," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita