GELORA.CO - Puing-puing roket Long March 5B telah mendarat di Samudra Hindia, dengan sebagian besar komponennya hancur saat memasuki atmosfer Bumi.
Begitu yang disampaikan oleh China Manned Space Engineering Office, seperti dikutip AFP.
Roket memasuki atmosfer Bumi pada pukul 10.24 pagi waktu Beijing dan mendarat di lokasi dengan koordinat 72,47 derajat BT dan 2,65 derajat LU.
Koordinat tersebut menunjukkan titik tumbukan di laut, sebelah barat kepulauan Maladewa.
Sementara itu, layanan pemantauan Space Track, yang menggunakan data militer Amerika Serikat (AS), juga mengonfirmasi jatuhnya roket tersebut.
"Kami yakin roket itu jatuh di Samudra Hindia, tetapi menunggu data resmi dari Angkatan Luat Angkasa AS," ujar Space Track.
Roket Long March 5B sendiri diluncurkan China pada pekan lalu untuk membawa modul utama dari stasiun luar angkasanya yang akan rampung pada 2022. Setelah melepaskan modul dengan sukses, inti dari roket tidak terkendali hingga mengorbit dan jatuh ke Bumi.
Para ahli sendiri meyakini benda tersebut akan jatuh di perairan, meski ada kemungkinan kecil menghantam daratan atau wilayah berpenghuni.
Jatuhnya roket Long March 5B tanpa kendali kembali menyoroti aktivitas luar angkasa yang tidak bertanggung jawab.
Astrofisikawan yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell mengatakan, sebagian besar negara berupaya untuk mendesain pesawat ruang angkasa mereka agar menghindari jatuh kembali ke Bumi.
"Itu membuat perancang roket China terlihat malas karena mereka tidak membahas ini," kata McDowell.(RMOL)