GELORA.CO - Warga Lebak, Mulyadi, mengaku mendapat ancaman penembakan dari oknum yang mengaku seorang polisi. Video yang menampilkan Muyadi dipukuli di bagian kepalanya oleh 'polisi' itu viral di media sosial.
Pemuda tersebut menceritakan, kejadian bermula saat ia mendorong motor rekannya yang kehabisan bensin. Saat itu, ia menyalip mobil yang dikendarai pria 'polisi' itu.
"Kejadiannya pas lagi nyetep motor teman, abis bensin, di situ kan nyalip mobil ke kanan, dari situ ke pom bensin," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (4/5/2021).
Tahu-tahunya, mobil itu ternyata mengikuti dirinya ke SPBU. Pria mengaku polisi itu kemudian turun dari mobilnya dan mencak-mencak.
"Dari situ buka pintu (mobil), ngomong-ngomong dari Polda, mau nembak saya. Saya tembak kamu, kata saya silahkan saya mah orang miskin mau ditembak juga," ujar Mulyadi menceritakan percakapannya bersama dengan oknum tersebut.
Ia mengaku dipukul di bagian kepala sebanyak tujuh kali seperti yang ada di video yang viral. Si 'polisi' kemudian pergi begitu saja dan mengambil foto wajah Mulyadi.
"Dia ngambil foto, langsung kabur, ngancem begitu doang," ujar Mulyadi.
Dalam keterangan tertulis soal video yang tersebar di media sosial, oknum diduga polisi itu merasa terhalangi karena ada motor saat pengisian bahan bakar. Di situ ia kemudian membentak dan mengancam korban dengan kata-kata, 'saya tembak kamu, saya anggota Polda Banten'.
Di rekaman video, terlihat warga dengan sepeda motor tengah mengisi bahan bakar minyak. Di sampingnya, ada kendaraan roda empat bernomor polisi B-2841-WAC. Pria mengaku polisi itu kemudian turun dan memukul kepala korban.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi Priadinata mengatakan atas video itu pihaknya melakukan perburuan terhadap pelaku di video tersebut. Tindakan tegas bahkan disiapkan jika orang di video itu benar-benar anggota kepolisian. Kejadian itu diperkirakan berlagsung di SPBU Cibadak, Lebak, Senin (3/5) kemarin, pukul 09.00 WIB.
"Polda tidak tinggal diam. Propam sudah turun melakukan penyelidikan, namun hingga kini tak menemukan siapa si pengancam tersebut, mengingat nopol B 2841 WAC mobil yang terekam di CCTV SPBU ternyata tak ditemukan dalam sistem data kendaraan bermotor," ujar Edy saat dikonfirmasi, Selasa (4/5/2021).(dtk)