GELORA.CO - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kota Pekanbaru, Riau pada Rabu (19/5) menyisakan satu persoalan yang kemudian disoroti oleh masyarakat.
Presiden Jokowi, kala itu datang untuk meninjau lokasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Padang. Namun demikian, bukan pembangunan tol yang menjadi fokus sorotan. Melainkan pidato sambutan Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi keseleo lidah. Dia menyebut Kota Padang yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat sebagai sebuah provinsi.
Atas peristiwa ini, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberi klarifikasi. Dia mengakui bahwa sang presiden memang salah ucap. Heru juga menegaskan tidak ada maksud tertentu di balik kesalahan tersebut dan memastikan bahwa yang dimaksud oleh presiden sebenernya adalah Provinsi Sumatera Barat.
Sepintas masalah memang tampak selesai. Tapi setelah digali lebih dalam, ternyata banyak ditemukan jejak digital Presiden Jokowi yang salah ucap saat menyebut letak wilayah di tanah air.
Salah satunya saat Jokowi menanggapi kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Halu Uleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Jokowi menyebut Kendari berada di Sulawesi Tengah.
“Saya sudah mendapatkan laporan dari Kapolri bahwa memang keduanya ikut demonstrasi menyampaikan aspirasi di DPRD, di Kendari Sulawesi Tengah,” ujar Jokowi tahun 2019 lalu.
Salah ucap soal letak wilayah juga pernah dilakukan Jokowi di akun media sosialnya. Kejadian ini sudah cukup lama, yaitu pada tahun 2014.
Saat itu Jokowi hendak mengabarkan perihal kunjungannya bersama Ibu Negara Iriana Jokowi ke Makassar untuk meninjau saluran irigasi lewat Facebook.
Namun di akun medsos tersebut Jokowi atau mungkin admin pengelola salah tulis. Seharusnya Sulawesi Selatan, tapi yang tertulis adalah Sulawesi Utara.
"Hari ini saya melakukan blusukan ke Sulawesi Utara. Ditemani oleh Ibu Negara Iriana, sekitar pukul 10.00 tadi pagi alhamdulillah saya telah tiba di Makassar dan akan meninjau irigasi serta mengikuti kegiatan panen padi di Sidrap," begitu tulisan di status Facebook Presiden Joko Widodo, Rabu (5/11/2014). (RMOL)