GELORA.CO - Lawatan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama pengurusnya ke Balaikota DKI disinyalir terkait dengan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) di tahun 2024 mendtaang.
Direktur Riset Indonesian Presidensial Studies, Arman Salam melihat, AHY mendatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu paham bahwa saat ini orang nomor satu di Ibukota itu adalah paling dijagokan maju di Pilpres 2024.
"Kalau dilihat dari berbagai hasil survei calon presiden Anies masuk dalam kelompok 'bang jago' figur yang memiliki potensi menang karena saat ini elektabilitasnya cukup moncer," demikian kata Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/5).
Meski demikian, analisa Arman, modal elektabilitas dan popularitas untuk maju Pilpres tidaklah cukup bagi mantan Mendikbud era pemerintahan awal Jokowi.
Mengacu pada UU, pencalonan presiden harus memenuhi syarat presidential threshold sekurang-kurangnya 20 persen partai pendukung dan 25 persen kursi parlemen di senayan.
Atas dasar itulah, Arman meyakini AHY sadar bahwa saat ini Anies masih belum memiliki kendaraan.
Dengan demikian, kedatangan AHY bisa ditafsirkan untuk melakukan loby politik.
Anies di mata Arman, harus segera melakukan loby politik kepada seluruh partai. Tujuannya, agar bisa diusung di perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
"Meloby partai tidak semudah membalikan telapak tangan tentu ada bergaining yang harus bisa diselesaikan oleh Anies mulai dari rupiah sampai tawar menawar posisi jabatan," demikian kata Arman.
Sebagaimana diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia, Litbang Kompas dan terbaru LP3ES, selalu menempatkan Anies sebagai salah satu kandidat kuat menjadi presiden masa depan.(RMOL)