GELORA.CO - Dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) saat peralihan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak seluruhnya beragama Islam.
Hal itu disampaikan mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas, yang membantah isu adanya pegawai KPK yang terpapar radikalisme ataupun Taliban.
"Saya ingin menyampaikan, menurut berita-berita yang sudah bisa kita baca dari media, dari 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus itu ada 8 pegawai KPK yang beragama Nasrani dan beragama Buddha," ujar Busyro saat jadi narasumber di acara yang disiarkan akun YouTube Public Virtue Research Institute, Jumat sore (7/5).
Fakta itu menunjukkan bahwa isu radikalisme ataupun isu Taliban sama sekali tidak ada di tubuh KPK.
"Justru isu itu membuktikan adanya radikalisme politik, radikalisme yang dilakukan oleh imperium-imperium buzzer yang selalu mengotori perjalanan keutamaan-keutamaan bangsa," jelas Busyro.
Dengan demikian, sambung Busyro, sebagai salah satu alumni pimpinan KPK, dirinya mengajak para aktivis pegiat antikorupsi untuk sama-sama menyelamatkan KPK.
"Kita dorong jangan sampai 75 pegawai KPK itu dipaksa mundur dengan dalih apapun juga. Karena tes wawasan kebangsaan itu tidak memiliki legitimasi moral, legitimasi akademis, maupun metodologi," pungkas Busyro. []