GELORA.CO - Media sosial China, Weibo, dihebohkan dengan unggahan dari badan penegak hukum tertinggi, Komite Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis.
Unggahan pada Sabtu (1/5) itu menunjukkan dua foto yang disandingkan. Foto pertama ketika China meluncurkan modul Tianhe ke luar angkasa, sedangkan foto kedua adalah petugas medis India yang mengkremasi pasien Covid-19.
"China menyalakan api versis India menyalakan api," kata akun tersebut, disertai tagar bahwa kasus Covid-19 di India sudah melampaui 400 ribu per hari.
Tak ayal unggahan itu dibanjiri kritikan. Banyak pengguna Weibo yang mengungkapkan kemarahan mereka atas ketidakpekaan pemerintah untuk unggahan tersebut.
Saat ini unggahan tersebut telah dihapus, seperti dimuat Japan Times.
Ketika dimintai komentar, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing terus berupaya memberikan dukungan pada India dengan mengirim pasokan bantuan.
"Kami berharap semua orang memperhatikan pemerintah China dan opini publik arus utama yang mendukung perjuangan India melawan epidemi," kata kementerian.
Sementara itu, pemimpin redaksi surat kabar Global Times yang didukung Partai Komunis, Hu Xijin mengatakan akun media sosial resmi seharusnya menjunjung tinggi panji-panji kemanusiaan, menunjukkan simpati pada India, memberikan landasan moral tinggi pada masyarakat China.
"Saya rasa kami tidak dapat mengharapkan klarifikasi dari akun yang dipermasalahkan, tetapi menurut saya tidak ada konsensus mengenai postingan ini atau postingan ini tidak akan dihapus begitu cepat," kata editor-in-chief What's On Weibo, Manya Koetse.
Selain unggahan tersebut, terdapat unggahan dari Kementerian Keamanan Publik China yang juga telah dihapus.
Isi unggahan tersebut membandingkan "gunung dewa api" China, nama kompleks rumah sakit darurat yang dibangun di Wuhan, dengan foto kremasi massal di India.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara China dan India mengalami kemunduran dengan adanya sengketa perbatasan.
Namun itu tidak mencegah Presiden China Xi Jinping menawarkan bantuan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi untuk memerangi Covid-19(RMOL)