GELORA.CO - Dosen dan pakar komunikasi, Ade Armando mengatakan bahwa ia akan tetap memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden meskipun jika nanti diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pernyataan Ade Armando itu dapat dilihat dalam video berjudul ‘Bagaimana kalau Anies didukung PDIP dan Ganjar Didukung PKS?’ yang ditayangkan Cokro TV pada Rabu, 26 Mei 2021.
Awalnya, Ade Armando mengatakan bahwa Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah adalah sosok yang paling pantas menggantikan Presiden Joko Widodo.
Persoalannya, kata Ade, Ganjar mungkin tidak akan didukung oleh partainya sendiri, PDI Perjuangan.
“Saya sudah lama mendengar bahwa banyak orang PDIP tidak mendukung Ganjar. Sebagaimana pada 2014, banyak orang PDIP tidak suka dengan Jokowi,” ungkapnya.
Ade menyinggung soal kejadian terakhir di mana Ganjar tidak diundang di acara PDIP Jateng.
Seperti diketahui, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuriyanto mengatakan bahwa Ganjar tidak diundang karena sudah kelewatan, sok pintar, dan merasa dirinya lebih tinggi dari kader lain.
Ganjar, kata Ade Armando, juga disebut sebagai orang yang terlalu berambisi menjadi Capres sehingga mengabaikan tugasnya sebagai Gubernur Jateng.
“Bahkan, Puan Maharani menyindir Ganjar yang dianggap sibuk bermedsos,” ujar Ade.
“Itu semua merupakan kode keras bahwa PDIP tidak akan mendukung Ganjar ke kursi kepresidenan 2024,” lanjutnya.
Dosen Universitas Indonesia lalu mengemukakan dugaan bahwa PDIP akan mengusung pasangan Prabowo-Puan atau Anies-Puan.
Di sisi lain, dengan alasan strategis, PKS bisa saja akan mengusung Ganjar sebagai Capres.
Menurut Ade, pilihan akan menjadi dilema yang harus dihadapi para pendukung Jokowi yang selama ini mendukung Ganjar dan tidak menyukai PKS.
“Kalau saya ditanya begitu, rasanya saya tidak akan berpikir panjang. Saya tentu memilih Ganjar yang didukung PKS,” tandas Ade.
“Pada akhirnya, yang terpenting adalah siapa presidennya. Dialah Nahkoda yang akan menentukan arah perjalanan kapal,” tambahnya.
Ade menyadari bahwa PKS tentunya akan memperoleh posisi-posisi penting di pemerintahan jika mereka mengusung Ganjar dan menang.
“Tapi tentu itu bukan malapetaka,” ujarnya.
Host Cokro TV itu memberi contoh bahwa Jokowi tetap menjadi sosok yang mengontrol jalannya pemerintahan di tengah dinamika parpol.
“Kontrol ada di tangan presiden,” pungkasnya. [terkini]