GELORA.CO - Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali memenangi pemilihan presiden (pilpres) di negara itu. Dengan kemenangannya ini, Assad terpilih kembali untuk menjadi presiden empat periode.
Rakyat Suriah menyambut gembira kemenangan Assad.
Ketua parlemen Suriah mengumumkan pada Kamis (27/5) waktu setempat bahwa Assad meraih 95,1 persen suara, mengalahkan dua penantangnya yang nyaris tak dikenal.
Sebelumnya dalam pilpres yang digelar tahun 2014, Assad menang dengan meraih 88 persen suara. Poster-poster pemilu besar yang mengagungkan Assad telah menjamur di dua pertiga wilayah negara yang berada di bawah kendalinya menjelang pemungutan suara yang digelar hari Rabu (26/5) waktu setempat.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/5/2021), media pemerintah Suriah melaporkan, sebelum hasil pemilu diumumkan, puluhan ribu warga Suriah berkumpul pada Kamis (27/5) di berbagai kota untuk merayakan, sembari mengibarkan bendera Suriah dan membawa foto Assad.
Kemeriahan pun terjadi setelah panitia pemilihan umum, yang dikutip oleh TV lokal, mengatakan bahwa "proses penghitungan suara telah selesai di sebagian besar provinsi Suriah".
Kantor berita Suriah, SANA melaporkan, puluhan ribu orang di provinsi Tartus berkumpul di pinggir laut kota itu untuk merayakan kemenangan Assad yang telah diperkirakan banyak orang.
Dalam tayangan yang disiarkan televisi Suriah tampak sejumlah orang menari dan menabuh genderang.
Ribuan warga Suriah lainnya berkumpul di kota pesisir Latakia dan di Lapangan Umayyah di ibu kota Damaskus, yang bersama dengan kota Tartus dan Latakia menjadi benteng rezim.
Perayaan juga berlangsung di Aleppo dan di Sweida, di selatan Suriah, tempat warga berkumpul di depan balai kota.
Pemilu diadakan pada Rabu (26/5) di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah, dan media pemerintah menunjukkan antrean panjang terbentuk di luar tempat-tempat pemungutan suara (TPS), yang tetap buka lima jam setelah waktu penutupan yang direncanakan.
Ketua parlemen Suriah menyatakan, di negara yang dilanda perang sejak 2011 tersebut, sebanyak 14,2 juta orang pergi ke TPS di hari pemilu berlangsung. Ini merupakan tingkat partisipasi 76,64 persen. Ini merupakan pilpres kedua di negara itu sejak pecahnya perang yang telah menelan korban lebih dari 388.000 jiwa.(dtk)