GELORA.CO - Amerika Serikat sudah tiga kali mengambil hak veto untuk menghentikan upaya dewan keamanan PBB menyikapi konflik Israel dan Palestina. Sikap ini berbeda dengan China yang selalu tegas membela posisi kemerdekaan Palestina.
Tahun lalu, sikap China dukung Palestina ini dibuktikan dengan pernyataan Duta Besar China untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di komunitas internasional tentang rencana aneksasi Israel. China secara tegas menentang rencana aneksasi wilayah Tepi Barat oleh Israel.
Seperti dilansir surat kabar Israel haaretz, Rabu (22/7/2020) China "sangat prihatin dengan laporan rencana pencaplokan sebagian wilayah Palestina yang diduduki Israel,". Hal ini disampaikan oleh Duta Besar China Zhang Jun di Dewan Keamanan PBB yang memberikan pengarahan tentang situasi di Timur Tengah.
"Rencana semacam itu, jika dilaksanakan, akan secara serius melanggar hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan, dan mengganggu solusi dua negara. Kami mendesak pihak terkait untuk menahan diri dari mengambil tindakan sepihak, dan melakukan yang terbaik untuk mengurangi konflik dan ketegangan," kata Zhang Jun.
"Juga posisi tegas kami bahwa tidak ada negara yang seharusnya mendukung tindakan sepihak," kata Jun menambahkan.
Menurutnya, penting untuk menghentikan kegiatan permukiman di kawasan itu dan pembongkaran struktur Palestina. Ini menjadi bukti sikap China dukung Palestina.
"Sama pentingnya untuk menghentikan kegiatan permukiman, pembongkaran struktur Palestina, dan kekerasan terhadap warga sipil," ujarnya.
Jun mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping saat itu berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan bahwa China, "teman tulus rakyat Palestina," mendukung seruan Palestina untuk negosiasi yang dimediasi internasional dan bersedia mempertimbangkan untuk mengambil bagian di dalamnya.
"Orang-orang Palestina selalu dapat mengandalkan dukungan China untuk alasan agar mereka bisa memulihkan hak-hak nasional yang sah," ungkapnya.
Kecam AS
Saat konflik antara Israel dan Palestina kembali meletus, China dukung Palestina. Sikap China dukung Palestina ini kembali terbukti.
Pemerintah China bahkan menuduh pemerintah Amerika Serikat "mengabaikan penderitaan" umat Islam, setelah Washington sempat memblokir rencana pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik antara Israel dan Palestina.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/5/2021), AS yang menjadi perisai diplomatik Israel di PBB, memblokir sesi sidang Dewan Keamanan PBB yang semula dijadwalkan pada Jumat (14/5) di tengah pertumpahan darah yang terus terjadi di Gaza. Namun, para diplomat mengatakan pemerintah AS akhirnya setuju untuk memindahkan sesi sidang Dewan Keamanan tersebut ke hari Minggu (16/5).
Di saat konflik di Gaza memanas, China telah mengangkat masalah Palestina di Dewan Keamanan, tempat di mana China sering memainkan kartu vetonya untuk memblokir mosi terhadap sekutu-sekutunya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan kepada wartawan bahwa AS secara sepihak menghalangi Dewan Keamanan untuk berbicara tentang krisis di Gaza, "berdiri di sisi berlawanan dari komunitas internasional".
"Apa yang kami rasakan adalah bahwa AS terus mengatakan bahwa mereka peduli dengan HAM Muslim ... tetapi mengabaikan penderitaan rakyat Palestina," kata Hua.
Dia membandingkan keengganan Amerika di Dewan Keamanan dengan seruan AS, Inggris, dan Jerman agar China mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur.
"AS harus menyadari bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya," cetus Hua.(dtk)