GELORA.CO - Kubu Moeldoko mengaku memiliki strategi ala panglima pascagugatan soal AD/ART Partai Demokrat (PD) ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus)
Namun, Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mayor purnawirawan dinilai menang 3-0 melawan strategi ala panglima kubu Moeldoko.
"Sangat menarik menunggu strategi mantan panglima menggempur mayor. Karena publik melihat skor saat ini 3-0 untuk kemenangan mayor," kata Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Adi menjelaskan apa saja kemenangan skor 3-0 mayor AHY melawan strategi panglima Moeldoko. Perlawanan lanjutan panglima Moeldoko yang sudah di 'penghujung permainan' dinantikan publik.
"Pertama, secara politik kubu AHY jauh di atas angin. Kedua, kubu Deli Serdang tak dapat SK Kemenkumham. Ketiga, gugatan soal AD ART ditolak pengadilan. Sementara permainan sudah jelang injury time. Strategi panglima kubu Moeldoko sangat dinanti publik yang bisa membalik keadaan dalam sekejap," ujar Adi.
Menurut Adi, panglima Moeldoko harus menyampaikan langsung senjata pamungkas melawan mayor AHY. Panglima Moeldoko diharapkan tak menurunkan pemain lapis kedua melawan mayor AHY.
"Senjata pamungkas panglima harus dikeluarkan. Secara psikologi politik skor 3-0 itu menegaskan seakan permainan sudah berakhir," ucap Adi.
"Akan sangat menarik jika strategi pamungkas panglima itu disampaikan Moeldoko langsung secara terbuka ke publik. Jangan hanya pemain lapis kedua yang terus dimajukan," imbuhnya.
Gugatan AD/ART terhadap Partai Demokrat oleh kubu Moeldoko sebelumnya ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kubu Moeldoko menganggap wajar gugatan tersebut ditolak.
"Gugatan yang digugurkan PN Jakarta Pusat itu sesungguhnya adalah gugatan yang telah dicabut oleh para penggugat pada 16 April 2021. Karena gugatan tersebut telah dicabut penggugat, maka wajar jika kemudian gugatan itu menjadi gugur," kata juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, dalam keterangannya, Rabu (5/5).
Rahmad kemudian menanggapi ucapan Wasekjen PD Irwan yang menyebut kubu Moeldoko hanya pepesan kosong. Dia mengungkap gugatan yang ditolak oleh PN Jakpus baru latihan pemanasan.
"Strategi tempur seorang eks Mayor kubu AHY yang belum pernah bertempur tentu akan kalah jauh dari strategi tempur seorang Panglima, Jenderal Bintang Empat, DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko. Karena itu, terlalu prematur bagi Kubu AHY untuk menyebut DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal Meoldoko adalah pepesan kosong. Bagi kami, ini baru latihan pemanasan," ungkapnya.(dtk)