GELORA.CO - Elektabilitad Anies Baswedan selalu menduduki peringkat satu dari lembaga survei yang selama ini dinilai kredibel. Karena itu, sebagian besar masyarakat berharap partai politik mengusung Gebernur DKI Jakarta itu menjadi capres pada pilpres 2024.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, ada tiga partai yang berpeluang besar mengusung Anies, yaitu Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.
Nasdem punya kedekatan dengan Anies, khususnya dengan ketua umumnya Surya Paloh. Kedekatan itu sejak Nasdem masih menjadi ormas, di mana Anies sebagai salah satu pendirinya.
"Jadi, antara Anies dan Nasdem ada ikatan historis. Ikatan ini berpeluang diperkuat dengan Nasdem mengusung Anies pada pilpres 2024," ujar Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/5).
Anies dengan elektabilitas yang moncer dan segudang prestasi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, kiranya menjadi garansi bagi Nasdem untuk mengusungnya menjadi capres.
Adapun PKS, PKS juga partai yang diyakini akan mengusung Anies. Hubungan PKS dengan Anies sudah teruji sejak mengusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sejak itu hubungan PKS dan Anies sangat baik. Bahkan PKS yang terdepan melundungi Anies dari para pengeritiknya.
"Karena itu, PKS diperkirakan akan menjadi pengusung utama Anies. PKS tampaknya sangat yakin dengan mengusung Anies peluang RI 1 sudah di pelupuk mata," kata Jamiluddin.
Terakhir Partai Demokrat, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu berpeluang mengusung Anies. Hal itu sudah terlihat sejak AHY mengunjungi Anies di Balaikota DKI. Kunjungan itu sangat politis, meskipun keduanya tidak mengakuinya.
Menurut Jamiluddin, peluang Demokrat mengusung Anies semakin besar bila dipasangkan dengan AHY. Kalau ini dilakukan, maka Demokrat tanpa syarat akan mengusung Anies.
"Pasangan Anies-AHY tampaknya dapat menyatukan Nasdem, PKS, dan Demokrat untuk berkoalisi. Anies punya kedekatan dengan Nasdem dan PKS, sementara AHY punya kedekatan PKS," ungkapnya.
Kalau tiga partai ini mengusung pasangan Anies-AHY, maka ambang batas presiden sudah terlampaui, yaitu 25,03 persen atau 163 kursi di DPR RI.
"Ini artinya, koalisi ini sudah cukup untuk mengusung pasangan Anies -AHY," demikian M. Jamiluddin Ritonga, mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu. []