GELORA.CO - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yakin partainya tak akan menjalin koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024 mendatang. Menurut Andi, di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas, tentu kerugian besar jika Partai Demokrat ikut dalam koalisi PDIP.
“Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek,” ujar Andi Arief kepada JawaPos.com, Jumat (28/5)..
Andi yakin di Pilpres 2024 mendatang, PDIP akan kalah. Walaupun dia menduga saat ini PDIP sedang memanfaatkan elektabilitas Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
“Kami yakin, jika 2024 Pilpres berjalan dengan adil, BIN, Kepolisian, birokrasi, serta TNI dan penyelenggara bersikap netral, saatnya koalisi Partai Demokrat dan partai lain di luar PDIP memenangkan Pilpres, walaupun PDIP menggunakan ‘napas buatan’ Pak Prabowo,” tuturnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Andi mengatakan memang sejak awal partai yang dikepalai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini tidak pernah berkoalisi dengan PDIP. “Jadi, bukan karena soal ideologi. Ngerti apa Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP-Red) soal ideologi? Terlalu jauh kalau soal ideologi,” katanya.
Menurut Andi, PDIP tidak ingin berkoalisi dengan Partai Demokrat lantaran Megawati Soekarnoputri mengalami dua kali kekalahan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004 dan 2009. “Persoalan sesungguhnya itu karena PDIP dua kali berhadapan dengan kader Partai Demokrat yaitu SBY selalu mengalami kekalahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya memiliki basis yang berbeda dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Sehingga menurut Hasto, sangat sulit partai yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri tersebut berkoalisi dengan PKS.
“Ya koalisi bagi PDIP kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal,” ujar Hasto dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Jumat (28/5).
Hasto mengatakan, begitupula dengan Partai Demokrat partai berlogo kepala banteng ini sulit untuk membangun koalisi. Hal itu lantaran ideologi antara PDIP dengan Partai Demokrat berbeda.
“Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tetapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya berbeda kami dengan Partai Demokrat,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dengan ketidakcocokan dari dua partai tersebut, maka dirinya berharap tidak perlu lagi ada pihak-pihak yang berusaha membuat PDIP berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat. []