GELORA.CO - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menginginkan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi barometer negara Islam di dunia karena memiliki toleransi beragama yang baik.
"Kita ingin melalui religiosity index menjadikan Indonesia ini, tentu bersama Presiden Jokowi sebagai barometer negara Islam dunia," kata Yaqut saat menyampaikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama di Jakarta, Senin (5/4).
Yaqut mengatakan Indonesia mampu menjadi barometer negara Islam. Dari sisi demografi, jumlah penduduk muslim di Indonesia 10 kali lebih banyak dari Arab Saudi.
Saat ini, kata Yaqut, konflik karena pemahaman agama yang keliru juga masih mendera negara-negara muslim Timur Tengah. Oleh karena itu, ia menyebut sangat logis jika Islam di seluruh dunia memandang ke Indonesia.
"Kita ingin menjadikan Indonesia ini jadi barometer keagamaan dunia," ujarnya.
Menurut Yaqut, Islam yang baik tergambar jelas di Indonesia. Ia mengklaim Islam Indonesia sangat toleran dan dapat menghargai perbedaan.
Dalam kesempatan itu, Yaqut juga menolak aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, aksi terorisme terjadi karena pelaku memiliki pandangan yang salah dalam beragama Islam.
"Kalau ada kasus pengeboman di Makassar itu karena mereka salah memandang cara berislam, harusnya cara berislam, beragama itu di Indonesia ini yang sangat toleran dan moderat," katanya.
Lebih lanjut, ketua umum GP Ansor itu mengatakan saat ini pihaknya tengah merancang program tahun toleransi di Indonesia. Menurutnya, program tersebut merupakan salah satu instruksi dari Jokowi.
"Kita sedang siapkan seperti apa tahun toleransi itu. Nanti di ujung ada namanya religiosity index," ujarnya.
Yaqut mengatakan dua program tersebut akan mengukur indeks keberagamaan hingga perilaku keagamaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir.
"Jadi kita akan tahu sejauh mana kinerja kita sampai 2024 dari indeks yang akan kita siapkan ini. Salah satu tujuan indeks untuk itu, untuk beri penilaian atas apa yang kita lakukan dan respons masyarakat terhadap apa yang sudah kita lakukan," katanya. []