GELORA.CO - Spekulasi terbentuknya poros Istana yang dipimpin PDI Perjuangan untuk Pilpres 2024 akan menguat meski Presiden Joko Widodo lengser dari kursi RI 1 di periode keduanya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia, kemungkinan poros Istana sangat terbuka lebar. Bahkan bila mengacu geliat politik, mantan Walikota Solo itu bisa saja melanggengkan kekuasaan.
"Membaca geliat politis Jokowi selama ini, sulit mempercayainya untuk berhenti berkuasa jika memang ada celah untuk memperlama durasi presiden," kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/4).
Menurut Dedi, jika memang pemerintah miliki komitmen menjaga periodisasi presiden tetap dua periode, maka Jokowi seharusnya menyampaikan statemen politik yang tegas dan tidak normatif soal amandemen.
"Meskipun dari sisi konstitusi ia tidak punya hak menolak amandemen, tetapi statemen politik perlu ia sampaikan agar ada kepastian posisi presiden dalam isu ini," ujarnya.
Demikian pula dengan sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang tetap sepakat pada jabatan presiden dua periode. Pernyataan tokoh sentral pengusung Jokowi ini, kata Dedi, tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas untuk benar-benar menolak presiden tiga periode.
Sebab, posisi Mega saat ini bukan duduk di MPR ataupun DPR. Presiden kelima RI ini hanya sebatas pihak dari luar sistem pemerintahan meski ditopang kekuatan politik yang kuat.
"Statemen itu boleh saja, tetapi amandemen adalah kekuasaan Dewan dan Majelis, kecuali Megawati mengeluarkan kebijakan Parpol untuk melarang kadernya menolak atau bahkan menginisiasi amandemen," tandasnya.
Isu adanya poros Istana di bawah komando PDI Perjuangan sempat diutarakan pengamat politik yang juga pakar hukum tata negara, Refly Harun beberapa waktu lalu. Poros istana bisa terbentuk bila PDIP tetap berkoalisi dengan Gerindra untuk 2024.
Ada beberapa nama yang kemungkinan diusung poros istana pada 2024 mendatang. Seperti Prabowo Subianto-Puan Maharani, Puan Maharani-Sandiaga Uno, atau Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.
"Karena kalau menyebut calon dari Istana. Empat nama itu yang mungkin dijagokan Istana pimpinan PDI Perjuangan," ujar Refly Harun dalam akun YouTube miliknya, Senin (5/4). (*)