GELORA.CO - Menteri Sosial, Tri Rismaharini hingga kini masih berada di lokasi bencana Nusa Tenggara Timur (NTT).
Agar pemulihan pasca bencana bisa lebih cepat selesai, Mensos Risma mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana untuk bekerja cepat.
Saat kunjungannya ke lokasi terdampak bencana, Risma memastikan pihak di lapangan mampu bekerja cepat untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan makan/minum bagi korban bencana.
Dalam keterangan pers, Jumat 9 April malam, Risma memastikan penanganan usai masa tanggap daurat bencana dan tidak sekadar memberikan bantuan sosial pangan.
Ia juga memastikan para penerima bantuan mendapat layanan dukungan psikososial (LDP) dan trauma healing bagi korban bencana.
Dalam penanganannya, Kemensos menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta pilar dan potensi kesejahteraan sosial.
Selain itu, Risma memperhatikan situasi dan kearifan lokal warga setempat menjadikan berbagai paket bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dari para korban bencana alam, mulai dari permakanan hingga logistik.
Diakuinya untuk terjun ke lokasi bencana, membutuhkan stamina dan fisik yang prima sehingga komando di lapangan tidak main-main sebab rakyat menjadi taruhan untuk memberikan perlindungan, rasa aman, serta kepastian.
Sebagaimana dikutip dari Antara, pada saat penanganan di NTT beberapa waktu yang lalu, Risma dikabarkan memarahi para Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Namun, pihaknya kini membantah. Risma bukan bermaksud ‘marah-marah’, melainkan memotivasi agar Tagana bisa bergerak lebih cepat mendirikan dapur umum (DU).
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengkhawatirkan keadaan masyarakat yang terdampak, oleh karena itu ia ingin Tagana supaya segera memenuhi konsumsi korban bencana yang secara psikologis sedang tidak stabil dan rapuh jiwanya.
Risma merasa khawatir karena yang menjadi korban kebanyakan adalah para lanjut usia (lansia), balita, anak-anak.
Selain itu, banyak juga para perempuan, ibu hamil, serta penyandang disabiltas yang membutuhkan bantuan dengan cepat.
Hingga Kamis 8 April 2021, diketahui Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik Tahap I senilai Rp 672.056.695,00.
Kemudian bantuan logistik Tahap II diberikan senilai Rp 672 juta, dan Tahap III senilai Rp 820 juta.
Adapun Kemensos juga memberikan santunan ahli waris untuk 138 jiwa yang masih dalam pendataan senilai Rp 2,070 miliar. Dengan demikian, total bantuan mencapai Rp 4.234.056.695,00.***