GELORA.CO - Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut Heri Oktavian pernah membagikan momen latihan penyelamatan diri ketika ada masalah di kapal selam, salah satunya tengelam.
Dalam video tersebut, terlihat awak kapal selam keluar dari kabin untuk menyelamatkan diri. Dalam captionnya, Letkol Heri menuliskan kalimat yang membuat merinding.
Dia mengatakan, jika masyarakat membaca momen seperti ini di berita, maka tolong panjatkan doa keselamatan kepada mereka.
"If you don't read about this on the news, than we're fine. But if you find it on the news, please pray for us. (Jika kamu tidak membaca ini di berita maka kami baik-baik saja. Tapi jika kamu menemukannya di berita mohon doakan kami),” tulis Heri dalam unggahannya pada 15 November 2019, dikutip, Minggu (25/4/2021).
Heri juga membagikan foto seorang awak kapal yang berhasil keluar dari kapal selam dengan mengenakan baju selam Submarine Escape Immersion Equipment.
Letkol Heri Oktavian menegaskan kepada anak didiknya bahwa momen kapal selam mengalami masalah adalah momen yang tidak akan pernah diinginkan dalam dunia nyata.
"Kamu tidak akan menginginkan pengalaman tersebut dalam situasi sesungguhnya. Jadi, sekarang nikmatilah momen dirimu berlatih (dalam simulasi) latihan menyelamatkan diri," tambahnya.
Unggahan lawas ini pun diserbu oleh netizen. Mereka ramai-ramai memanjatkan doa terhadap 53 prajurit TNI yang tenggelam dalam kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali.
TNI sendiri tetap melakukan pencarian dan bersiap melakukan evakuasi jika masih ada awak kapal yang selamat.
"Pada fase sub-sunk nanti kita akan siapkan untuk evakuasi kepada ABK yang ada kemungkinan masih ada yang selamat," kata Kepala Star TNI Angatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, Sabtu (24/4/2021).
Diperkirakan, KRI Nanggala berada di kedalaman laut 850 meter yang sudah melebihi kemampuan menyelamnya. Tekanan air menyebabkan sejumlah barang di KRI Nanggala 402 muncul d permukaan.
"Sehingga, terjadi keretakan dan tekanan yang dalam. Saking dalamnya barang-barang itu bisa keluar (ke permukaan air), padahal posisinya ada di dalam (kapal selam). Ini termasuk benda pelurus torpedo (juga ada di dalam kapal selam tapi ditemukan di luar)," ujar Yudo.
Benda-benda tersebut sebenarnya sudah ditemukan sehari setelah KRI Nanggala dinyatakan hilang kontak. Namun, TNI tak mau buru-buru menyatakan KRI Nanggala 402 sudah tenggelam.
"Benda-benda itu kami temukan 2 mil dari posisi menyelam kapal selam. Jadi, jam 04:30 WITA menyelam, ketemu jam 07:00 - 08:00 keesokan harinya," tambahnya.