GELORA.CO - Pengacara Razman Arif Nasution undur diri dari kubu Moeldoko usai hasil acara yang diklaim kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat ditolak Kemenkumham. Keputusan Razman itu menuai sindiran dari banyak pihak.
Razman awalnya bergabung dengan kubu Moeldoko sebagai Kepala Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat versi KLB. Dia kemudian angkat kaki dari kubu Moeldoko usai Kemenkumham menolak pendaftaran hasil KLB PD.
"Iya benar, saya mundur," ujar Razman saat dimintai konfirmasi terkait pengunduran dirinya, Jumat (2/4/2021).
yang membuat dirinya mundur. Salah satu yang dipermasalahkan Razman adalah keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin, di kubu Moeldoko.
Dia menyebut Nazaruddin menjadi beban. Eks terpidana korupsi itu, kata Razman, kerap mengintervensi kerjanya di bidang hukum.
"Keberadaan Nazaruddin adalah beban bagi Partai Demokrat hasil KLB. Kenapa jadi beban? Itu pertimbangan saya sendiri," kata Razman di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Meski mundur, Razman tak lantas mengakui kalau Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) benar. Dia menyebut ada yang salah pada AD/ART Partai Demokrat yang terdaftar sejak tahun 2020.
"Bukan berarti bahwa kubu AHY sudah benar. Saya tetap melihat AD/ART yang dilahirkan 2020 cacat. Saya tak bergeser dari situ," ucapnya.
Selain itu, dia juga menuding salah satu penggagas KLB, Darmizal, kerap berseberangan dengannya. Dia merasa kinerjanya di bidang advokasi tak bisa berjalan baik.
"Saya nggak bisa jika ada upaya-upaya yang patut diduga melakukan intervensi pada saya, apalagi dia tak mengerti hukum. Karena itu, saya merasa sangat tak sejalan dengan Saudara Darmizal dan Nazaruddin," ujarnya.
Alasan lain Razman mundur adalah demi menjaga reputasinya. Dia ragu bisa menang melawan gugatan kubu AHY di PN Jakpus.
"Idealnya, menurut saya, ini dirapatkan dengan orang-orang hukum. Saya ketua tim advokasi hukum, bukan didiamkan, tapi begitu ini keluar, memukul ini semua, termasuk saya. Jadi saya khawatir di persidangan nantinya, termasuk PN Jakpus, saya tak mampu menyajikan data-data yang faktual. Sama dengan saya bunuh diri dan merusak reputasi saya," ucapnya.
Disindir Sana-sini
Aksi balik kanan Razman dari barisan Moeldoko menuai sindiran. Partai Demokrat menyebut Razman sedang pansos.
"Bagi mereka-mereka yang selalu menjadi petualang politik dengan memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Istilah anak milenialnya pansos, 'panjat sosial'. Biar publik yang akan menilai Razman masuk kategori mana," ucap Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
Kamhar mengatakan kubu Moeldoko sudah melakukan hal ilegal sejak awal. Dia menilai orang yang mengerti hukum tak mungkin bergabung dengan kubu Moeldoko.
"Cukup jelas dan terang benderang alat yang dijadikan sebagai instrumen penilaian, yaitu UU Partai Politik dan Konstitusi Partai Demokrat hasil Kongres V Jakarta tahun 2020," ujarnya.
Selain dari Partai Demokrat, sindiran juga datang dari para loyalis Moeldoko. Jubir kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, menilai Razman terkena virus lemah gairah.
"Yang tidak kuat akan mudah terserang virus lemah gairah dan akan terseleksi secara alamiah. DPP Partai Demokrat tetap solid di bawah pimpinan Bapak Moeldoko (untuk) melanjutkan langkah politik ke tahap berikutnya. Ini baru awal dari sebuah perjuangan," ucap Rahmad.
Meski demikian, dia mengatakan kubu Moeldoko tetap menghormati keputusan Razman. Menurutnya, hal itu merupakan hak Razman.
"DPP Partai Demokrat pimpinan Bapak Moeldoko menghargai pilihan politik Razman Arif Nasution yang menyatakan mundur dari penasihat hukum dan kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Bapak Moeldoko," ucap Rahmad.(dtk)