GELORA.CO - Kepolisian menggiring aksi demonstrasi terhadap panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Jakarta, ke lingkungan masjid Al-Azhar.
Aksi damai itu sedianya digelar oleh Leaders and Organizers of Community Organization in Asia (LOCOA), di depan Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Sabtu (24/4). Namun, massa dihalau kepolisian.
Pihak kepolisian lalu meminta massa mundur dari Gedung Sekretariat ASEAN. Sempat terjadi kericuhan saat polisi menggiring massa menjauhi lokasi KTT. Polisi akhirnya mengarahkan massa yang berdemonstrasi masuk ke dalam kawasan Masjid Agung Al-Azhar.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya sengaja menggiring massa untuk mensterilkan Jalan Sisingamaraja, Jaksel, atau area di depan Gedung Sekretariat ASEAN.
“Jalur Sisingamaraja ini kan akan dilewati oleh tamu negara, sehingga mereka kita dorong lebih ke dalam agar tidak mengganggu ketika tamu-tamu melintas,” ujar dia, di lokasi, Sabtu (24/4).
Sambodo menegaskan pihaknya tidak melarang massa menyampaikan aspirasi mereka. “Silakan (demonstrasi) tapi di dalam saja,” imbuhnya.
Dalam keterangan resminya, LOCOA menyayangkan KTT ASEAN yang membahas krisis Myanmar tidak mengundang pemerintah yang sah Myanmar.
“LOCOA mengutuk keras ASEAN dan negara-negara anggotanya karena mengundang Junta Militer ke KTT ASEAN,” demikian bunyi keterangan resmi itu, Sabtu (24/4).
Tak hanya itu, LOCOA juga mengutuk Junta Militer atas tindakan keras terhadap protes damai, dan karena melakukan aksi pembunuhan di luar mekanisme hukum, penahanan, penyiksaan, dan penjarahan dengan impunitas total.
Mereka menuntut pihak militer menghentikan aksi kekerasan melawan pengunjuk rasa damai dan warga sipil. Pihaknya turut mendesak PBB untuk segera mengirimkan misi pemantauan dan aksi dukungan kemanusiaan.
Seperti diketahui, KTT ASEAN digelar di Jakarta, Sabtu (24/4). KTT Tersebut akan membahas krisis yang terjadi di Myanmar. Pemimpin militer Myanmar Jenderal Min Aung Hiang yang melakukan kudeta terhadap pemerintah sipil pun sudah tiba di Jakarta. []