Ramai Politisi Ikut Vaksin Nusantara, Rocky Gerung: Terlihat Ada Semacam Pemberontakan Diam-diam

Ramai Politisi Ikut Vaksin Nusantara, Rocky Gerung: Terlihat Ada Semacam Pemberontakan Diam-diam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah politisi, baik dari kelompok oposisi maupun lingkar pemerintah, berbondong ke RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (14/4). 

Mulai dari anggota Komisi IX DPR, pimpinan DPR, hingga tokoh politik seperti Aburizal Bakrie, Sudi Silalahi, dan Gatot Nurmantyo datang untuk diambil sampel darah dalam rangkaian vaksin nusantara.

Bagi ahli filsafat Rocky Gerung, peristiwa ini menarik perhatian. Sebab kini seolah ada dua versi vaksin yang beredar di Indonesia.

“Ini menarik karena ada dua vaksin. Vaksin oligarki dan vaksin oposisi nih,” ujarnya dalam wawancara yang dipandu wartawan senior Hersubeno Arief dan diunggah di akun YouTube, Rocky Gerung Official, Kamis (15/4).

Secara teknis vaksin nusantara memang masih problematis baik secara metode, maupun perizinan. Sementara langkah para politisi yang “mengantre” untuk ikut vaksin nusantara mengindikasikan adanya sesuatu.

“Terlihat bahwa ada semacam pemberontakan diam-diam untuk tidak menerima vaksin lain selain vaksin nusantara. Itu sikap dan sinyal bahwa kita perlu mandiri di dalam riset tentang vaksin itu,” tegasnya.

Bagi Rocky, penerimaan publik terhadap vaksin nusantara terbilang logis. Sebab, vaksin itu diuji dalam ruang sosiologis dan ekologi komunitas sendiri.

Hal ini serupa dengan Vaksin Sinovac yang disebut sangat layak dengan lingkungan di China. Kemudian vaksin ini mulai dikembangkan untuk wilayah yang memiliki genetik sama.

“Terlepas dari itu semua. Ada semacam perlawanan politik. Kok tokoh-tokoh politik pamer (divaksin nusantara). Sama dulu istana ‘Kami Pancasila’. Sekarang ‘Kami Vaksin Nusantara’,” tuturnya.

“Mbalelonya tokoh politik ini sinyal dia tidak percaya kebijakan pemerintah. Jadi sebetulnya dia mau bilang stip vaksinasi, pakai vaksin nusantara,” demikian Rocky Gerung.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita