GELORA.CO - Pihak penyidik Renakta Polda Sumut telah melakukan olah TKP di sekolah Kepsek Pendeta Benyamin Sitepu bekerja dan diduga sebagai tempat perbuatan cabul kepada sejumlah siswi.
Hal ini dijelaskan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi bahwa pihak penyidik Renakta Polda Sumut sudah melakukan olah TKP di dua tempat yaitu sekolah Galilea Hosana School dan hotel diduga korban dibawa Pendeta Benyamin Sitepu untuk diminta oral seks.
"Sudah olah TKP di Wisma dan di sekolah, sudah dilakukan semua, olah TKP yang ada disana dan semua sudah dilakukan," tuturnya, kepada tribunmedan.com, Sabtu (24/4/2021).
Namun, untuk hasil olah TKP di kedua tempat tersebut, Hadi belum mendapatkan informasi lanjutan dari para penyidik.
"Hasilnya saya masih belum monitor karena masih dituangkan di berita acara dan lain sebagainya untuk melengkapi berkas pemeriksaan," bebernya.
Hadi menuturkan bahwa sudah ada 10 saksi yang dimintai keterangan terkait kasus dugaan percabulan dengan Laporan Polisi Nomor: STTLP/640/IV/2021/SUMUT/SPKT I.
"Terakhir sudah dilakukan pemeriksaan 10 orang saksi itu korban dan orangtuanya itu kita panggil," tuturnya.
Bahwa setelah pemanggilan para saksi korban dan walinya, pihak penyidik sudah melayangkan surat pemanggilan kepada terlapor Pendeta Benyamin Sitepu.
"Sudah diminta untuk hadir tetapi yang bersangkutan masih belum bisa datang untuk dimintai klarifikasi pertama," tuturnya
Saat ditanyai mengenai kelanjutan dari pemanggilan terduga pelaku Pendeta Benyamin Sitepu ini, Hadi belum dapat memastikan.
"Untuk yang berikutnya saya belum monitor lagi sudah diagendakan atay belum. Tapi yang pertama itu Penyidik sudah mengagendakan klarifikasi untuk dipanggil terhadap terlapor," bebernya.
Sementara, Kuasa Hukum para korban Ranto Sibarani menyebut bahwa update terakhir kliennya sudah 12 orang yang diperiksa pihak penyidik.
"Hari Kamis kemarin terakhir diperiksa, itu sudah ada 12 orang, 6 orang korban dan 6 wali korban. Berkasnya masing-masing," cetusnya.
Sebelumnya, Penyidik Renakta Ditreskrimum Polda Sumut pada tanggal 22 April mulai menyelidiki tempat hotel/wisma kelas melati dimana Kepsek Pendeta Benyamin Sitepu yang diduga membawa korban siswi sd untuk dicabuli.
informasi yang dihimpun tribunmedan.com, Panit Renakta Polda Sumut dan dua penyidik perempuan perempuan bersama korban dan keluarga mendatangi tempat lokasi hotel kelas melati di daerah Medan Selayang.
Hotel ini adalah tempat korban pertama yang melaporkan Pendeta Benyamin Sitepu ke Polda Sumut karena dibawa untuk diminta oral seks beberapa kali oleh terduga pelaku Pendeta Benyamin Sitepu saat jam pelajaran di SD Swasta Galilea Hosana School Medan. []