GELORA.CO - Terduga teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur, Husein Hasny atau HH memiliki kartu anggota FPI. Pengacara Habib Rizieq Shihab yang juga mantan pengurus FPI - ormas yang sudah dilarang pemerintah - Aziz Yanuar mengatakan, Husein Hasny sudah dipecat sejak tahun 2017 lalu.
Aziz turut menyertakan Surat Keputusan (SK) DPW FPI tertanggal 11 Desember 2017. SK ini ditandatangani Ketua Tanfidzi FPI, Syafei Thaher dan Plt Sekretaris FPI, Indra Lesmana. Melalui SK itu, Husein Hasny diberhentikan dari Sekretaris Bidang Jihad DPW FPI Jakarta Timur dan dari anggota FPI.
"(SK) ini bukti HH sudah dipecat FPI dari 2017," kata Aziz kepada wartawan, Senin (5/4/2021).
Aziz mengungkapkan, Husein kala itu dipecat dari FPI lantaran diduga merupakan bagian dari operasi intelijen. Husein, lanjutnya, diduga melakukan gerakan yang inkonstitusional.
"Sejak lama FPI sudah mencium ini adalah salah seorang dari banyak garapan operasi intelejen untuk pembusukan FPI. Dan terbukti saat ini, beberapa jadi corong dan agen pembusukan itu dengan bawa-bawa nama FPI. Orang-orang yang sudah dibuang dari FPI karena jadi antek/kaki tangan intelejen bukan lagi tanggung jawab FPI, apalagi FPI sudah dibubarkan oleh para pandir," kata Aziz.
SK pemecatan HH (Foto: dok. Istimewa)SK pemecatan HH (Foto: dok. Istimewa)
"(Alasan Husein dipecat) karena kami mencium ada gerakan yang mengarah ke hal yang tidak konstitusional melalui yang bersangkutan. Dan ini bukan jalan dari FPI," tambahnya.
HH sebelumnya ditangkap di Condet, Jakarta Timur pasca bom bunuh diri di Makassar. Saat digeledah rumahnya, ditemukan atribut FPI dan juga kartu anggota ormas terlarang itu.
HH ditangkap bersamaan dengan penangkapan 3 terduga teroris lain di Jakarta dan Bekasi. HH disebut memiliki peran cukup penting. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan HH berperan merencanakan, mengatur taktis dan teknis pembuatan bahan peledak, hingga mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliyah.
Atribut FPI juga ditemukan di rumah terduga teroris lainnya. Dua terduga teroris Ahmad Junaidi dan Zulaimi Agus yang ditangkap bersamaan dengan penangkapan HH bahkan mengaku merupakan anggota FPI dan berencana melakukan peledakan di industri-industri China di Indonesia.(dtk)