GELORA.CO - Pihak Istana merasa geram dengan pernyataan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak melakukan politik dagang sapi pada reshuflle kabinet pekan ini.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bahkan menyebut Mardani Ali Sera telah melakukan pembodohan publik jika berkata demikian.
Sebab menurutnya, seorang politikus tidak etis menuding Kepala Negara melakukan politik dagang sapi.
"Karena politik itu tidak pernah salah dan tidak pernah gagal dan pantang bagi politisi mengemukakan ada politik dagang sapi," tegas Ngabalin dalam acara Dua Sisi dengan tema "Drama Reshuffle" yang disiarkan secara live di salah satu televisi swasta nasional pada Kamis (15/4) malam.
"Itu sebuah statement yang membodohi publik," imbuhnya menegaskan.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera sebelumnya berharap agar Presiden Jokowi tidak menerapkan politik dagang sapi jika melakukan reshuffle kabinet.
Presiden Jokowi diharapkan untuk mempertimbangkan prinsip tata kelola dan efektifitas menterinya di kabinet.
"Terkait isu reshuffle kabinet, dasar reshuffle hendaknya berbasis data akurat dan adil. Pesan untuk Pak Jokowi, walau angkat Menteri hak prerogatif Presiden tetap prinsip tata kelola dan efektivitas Pemerintahan mesti jadi pertimbangan," kata Mardani pada Rabu (14/4) kemarin. (RMOL)