NasDem DKI Bingung Rumah Langganan Banjir Direnovasi ala Panggung

NasDem DKI Bingung Rumah Langganan Banjir Direnovasi ala Panggung

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh bingung dengan pembangunan rumah model panggung di lokasi rawan banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur. 

Nova juga mempertanyakan efektivitas pembangunan rumah vertikal itu untuk mengatasi banjir.

"Saya juga belum tahu, belum ada tergambar sama saya. Ini kalau nggak salah ini model ya, modelnya baru di Jakarta Timur. Tapi kalau saya pikir lagi, ini Pemprov DKI punya program penataan kampung kumuh kalau nggak salah CAP (Community Action Plan), ada 200 penataan kampung kumuh. Esensinya salah seperti itu. Tapi kembali lagi sekarang ini memang program untuk masalah banjir ini terkait di kiri kanan aliran sungai itu kan adanya pembesaran kali itu kan yang paling utama," kata Nova kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).

Nova mempertanyakan apakah pembangunan rumah panggung dengan kolong 3,5 meter akan efektif untuk menangani banjir. Dia menyebut jika sungai meluap, air tetap akan menggenangi kolong tersebut.

"Saya mau sampaikan lagi istilahnya dibuat 3,5 meter (kolong) tersebut apakah antisipasi banjir nantinya itu bakal efektif atau enggak. Kalau misalnya dibuat seperti itu tapi tidak ada tanggul seperti apa, nanti sangat disayangkan airnya akan masuk-masuk juga. Seberapa efektifnya?" kata dia.

Nova menyebut Pemprov DKI belum menjelaskan mengenai pembangunan rumah itu kepada Komisi D DPRD DKI. Komisi D sendiri membidangi masalah pembangunan.

"Nggak ada, makanya saya juga bingung dengar program ini. Ini program dari mana? Yang hanya dilakukan untuk melakukan masalah banjir dengan APBD Perubahan menggunakan dana PEN, satu masalah pembebasan lahan, kedua pembuatan waduk, ketiga untuk meneruskan lagi tanggul, keempat sumur resapan," tutur dia.

Nova menyebut program tersebut ada di bawah Pemkot Administrasi Jakarta Timur. Namun dia belum mengetahui anggaran dari renovasi rumah tersebut.

"Ini kan yang bikin Walkot Jaktim, kalau penataan kampung Dinas Perumahan, kalau Banjir di SDA, kalau di SDA itu sumur resapan. Nah ini saya belum tahu juga. 

Mungkin ini program tersendiri di Wali Kota Jaktim, mereka membuat program percontohan melihat bahwa ini bisa dikembangkan, mungkin bisa berhasil kali, gitu kan. Kalau dari kami belum ada gambaran, belum ada koordinasi kami kalau soal penanggulangan banjir," katanya.


Menurut Nova, pencegahan banjir adalah melakukan pelebaran sungai. Selain itu, adanya pembangunan tanggul.

"Penting sekali program penanganan banjir, satu dilebarkan kalinya, kiri kanannya, nanti ada semacam tanggul, seperti itu kan berjalan selama ini. Tetapi saya belum tahu konsep seperti ini efektif nggak untuk penanggulangan banjir," jelas dia.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda juga mengomentari renovasi rumah itu. Menurutnya program tersebut adalah aplikasi dari keyakinan akademi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Kami menilai renovasi rumah warga menjadi rumah panggung merupakan salah satu eksperimen aplikasi keyakinan akademik konsep naturalisasi dari Pak Anies," kata Oman saat dihubungi terpisah.

Oman meminta Pemprov DKI untuk menjelaskan desain pembangunan itu serta anggaran. Sebab, anggaran pembangunan itu bisa dibandingkan dengan anggaran yang digunakan untuk melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi di wilayah tersebut.

"Bagusnya ada potret besar dari rencana pembuatan rumah panggung tersebut. Misalnya di RW 04 Kampung Melayu tersebut. Dibuat rencana besarnya, dibuat mapingnya sekaligus anggaran. Dibandingkan anggarannya jika kawasan tersebut dibebaskan untuk normalisasi. Mana yang efisien dan mudah dilakukan agar wilayah tersebut tidak banjir," jelasnya.

"Kami menyarankan ada kajian yang integratif dan transparan, supaya terlihat objektif memang untuk mengatasi banjir. Tidak sekedar terjebak pada mempertahankan konsep naturalisasi atau normalisasi," lanjutnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta berencana merenovasi puluhan rumah di Kampung Melayu, Jakarta Timur, menjadi model panggung. Puluhan rumah tersebut berada di kawasan yang menjadi langganan banjir.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar menerangkan ada 40 rumah di RT 13 RW 04, Kampung Melayu, yang akan direnovasi berkonsep kampung vertikal. Nantinya, tiap rumah memiliki 3 lantai, dan bisa dimanfaatkan untuk tempat usaha.

"Rumah warga akan dibangun berlantai tiga. Untuk bagian atasnya dijadikan rumah, lalu bagian bawahnya dibuat model panggung setinggi 3,5 meter untuk usaha dan interaksi sosial," kata Anwar melalui akun Instagram Pemprov DKI Jakarta, @dkijakarta, yang dilihat detikcom, Minggu (4/4).(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita