GELORA.CO - Jubir kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad menyarankan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat partai baru. Bagi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhyono (AHY) saran tersebut menunjukkan kubu Moeldoko ingin menutupi rasa malu mereka.
"Terkait opsi kedua Andi yang menawarkan membuat partai baru, maka kami bersama tokoh-tokoh pendiri Partai Demokrat yang dulu mereka berdarah-darah mendirikan partai tahun 2001, mempersilakan SBY untuk mendirikan partai baru," sebut Rahmad.
"Kalau mereka mengatakan Cikeas buat partai sendiri, itu gak relevan. Saya hanya melihat ini sebuah komedi politik, dagelan yang mereka pertontonkan untuk menutupi rasa malu, dan juga keengganan untuk mengakui, bahwa mereka telah melanggar melawan hukum," ujar AHY dalam jumpa persnya di Pasuruan, Senin (5/4/2021).
AHY menilai kubu Moeldoko frustasi. Pasalnya, sejumlah statement yang mereka sampaikan penuh dengan kebohongan dan ujaran kebencian.
"(Kubu Moeldoko) frustasi, karena ilegal ditolak dan apa yang mereka sampaikan selama ini terkuak semuanya penuh dengan kebohongan, ujaran kebencian, fitnah, black campaign, character assassination (pembunuhan karakter)," ungkapnya.
"Semua kata yang saya sebutkan tadi buruk, buruk sekali. Bukan hanya untuk situasi ini, tapi juga Indonesia," imbuhnya.
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhyono di pasuruan Ketum PD AHY di Pasuruan (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
AHY berharap, kubu Moeldoko bisa kembali ke jalan yang benar serta menyampaikan kebenaran kepada masyarakat.
"Saya harap sih, kembali ke jalan yang benarlah, sadar bahwa itu semua tidak baik. Menyampaikan sesuatu yang mengada-ngada berisi kebohongan tadi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Majelis Tinggi PD Andi Mallarangeng menyarankan tiga opsi ke kubu acara yang diklaim kongres luar biasa atau KLB, salah satunya menganjurkan Moeldoko mundur. Kubu KLB geram Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko mundur sebagai ketum.
"Terkait opsi pertama Andi Mallarangeng yang menawarkan exit strategy, itu adalah tawaran yang mencirikan seorang pengecut, plin-plan, tidak tegas, tidak jujur atau pengkhianat. Kami tak berselera dengan opsi tersebut, karena Pak Moeldoko adalah seorang kesatria dan prajurit sejati yang sudah teruji, berani mengambil risiko dan tanggung jawab, serta melindungi bawahan dalam segala situasi. Jika Andi Mallarangeng butuh teman diskusi, butuh perlindungan, butuh atasan yang tidak mengorbankan bawahan, Pak Moeldoko membuka jalan lebar untuk Andi Mallarangeng," kata juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).
Saran kedua Andi Mallarangeng, yakni menyarankan kubu Moeldoko mendirikan partai baru. Kubu Moeldoko justru menyarankan balik agar SBY membuat partai baru.
"Terkait opsi kedua Andi yang menawarkan membuat partai baru, maka kami bersama tokoh-tokoh pendiri Partai Demokrat yang dulu mereka berdarah-darah mendirikan partai tahun 2001, mempersilakan SBY untuk mendirikan partai baru," sebut Rahmad.
"Jangan mengambil alih kepemilikan Partai Demokrat dari para pendiri, dengan mengelabui para pengurus DPD dan DPC atas nama demokrasi. Terserah kepada SBY mau dikasih nama apa. Ada yang mengusulkan diberi nama PKC (Partai Keluarga Cikeas)," imbuhnya.(dtk)