GELORA.CO - Kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu yang terbakar mengingatkan Said Didu pada komitmen Joko Widodo membangun kerjasama dengan negara tetangga untuk membangun ilang minyak di dalam negeri.
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menyampaikan hal tersebut dalam diskusi virtual Narasi Institute yang dipimpin Achmad Nur Hidayat, Jumat (2/4).
"Masih ingat 2014 Presiden Jokowi mengatakan harus membangun kilang," ujar Said Didu saat pemaparan.
Kala itu, Said Didu ingat pernytaaan Jokowi tersebut bertepatan dengan momen Menteri ENergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said melakukan perundingan dengan Arab Saudi untuk membantu Indonesia membangun kilang minyak.
Said Didu yang waktu itu masih menjabat sebagai staf khusus menteri ESDM justru mendengar komitmen lain dari Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Rusia didampingi beberapa menteri lainnya.
"(Jokowi) menyatakan tidak jadi Aramco dipindakan ke Rosemead. Bayangkan kejadiannya, Pak Sudirman Said meminta tolong diundur dulu pengumumannya 4 jam supaya dia bisa keluar dari Arab Saudi baru diumumkan," papar Said Didu.
Namun dalam konteks kebakaran kilang Balongan, Said Didu melihat bahwa pemerintah kini telah kehilangan salah satu sumber pengelolaan minyak terbaik di dalam negeri.
"Balongan itu tidak terlalu masalah, tapi yang problem adalah ini di tengah-tengah kesulitan kita mendapat devisa ada kebakaran, sehingga akan mengimpor sebesar produksi balongan sekitar 125 ribu barrel per hari," ucap Said Didu.
"Berarti kan kita harus mengimpor itu untuk menutupi itu (kehilangan Kilang Balongan yang terbakar). Bahwa kelangkaan di masyarakat bisa diatasi, tapi dipastikan Pertamina harus mengimpor dan menghabiskan devisa sebesar 125 ribu barrel per hari," sambungnya.
Maka dari itu, Said Didu menagih kembali komitmen Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan kemandirian energi dalam hal membangun kilang minyak.
"Nah ini semua saya pikir sangat bergantung pada berpikirnya presiden. Presiden mau apa?" katanya.
"Dan Pertamina kehilangan keuntungan, karena sebenarnnya sumber yang cukup bagus itu adalah Kilang Balongan. Itu kilang paling modern yang kita miliki," demikian Said Didu(RMOL)