GELORA.CO - Peleburan dua kementerian dalam pemerintahan Indonesia tentunya membuahkan banyak spekulasi dan komentar publik.
Jumat 9 April 2021, DPR menyetujui Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Dalam kabinet Indonesia maju ini, pemerintah berencana melebur menjadi satu antara Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).
Berbagai tanggapan pun bermunculan soal persetujuan DPR akan keputusan Presiden Joko Widodo melalui surat terkait 'menghilangkan' satu lembaga kementerian.
Dikabarkan sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto memiliki pandangan berbeda perihal pertimbangan pengubahan kementerian tersebut.
Ia menilai kebijakan pemerintah melebur fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan langkah mundur (set back).
Hal senada juga disampaikan oleh beberapa pihak, salah satunya anggota DPR Fadli Zon melalui sebuah cuitan di Twitter.
Cuitan milik Fadli Zon itu membalas kicauan milik Muhammad Said Didu yang menanggapi kabar soal peleburan Kemenristek.
"Akhirnya Kementerian Ristek akan 'dihilangkan' juga," ujar Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu, diunggah pada 10 April 2021.
Politikus Fadli Zon kemudian menanggapi komentar milik Said Didu.
Menurutnya langkah pemerintah ini merupakan cara agar Indonesia tetap menjadi pasar konsumen.
"Agar kita tetap jadi pasar besar konsumen hasil riset dan teknologi," katanya, dikutip dari akun Twitter @fadlizon yang diunggah pada 1 April 2021.
"Riset itu berat, biar orang asing aja," tuturnya menutup cuitan miliknya.
Kritik yang ditulis Fadli Zon di Twitter mendapat sorotan para netizen.
Sebagian besar pengguna Twitter menyesalkan langkah yang diambil oleh pemerintah dengan meleburkan 2 kementerian menjadi satu.
"Beda banget sama Turki ya ... Modal menjadi negara maju adalah tradisi riset yang kuat.," ujar akun Twitter @Markidil3 membalas cuitan milik Fadli Zon.***