GELORA.CO - Politikus Parta Gerindra Fadli Zon mengaku heran dengan penangkapan mantan sekretaris umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
Seperti diketahui, Munarman ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror, Selasa (27/4/2021).
Munarman diduga terlibat dalam penggerakan aksi terorisme.
Saat ini Munarman telah ditetapkan sebagai tersangka.
Fadli Zon heran mengapa polisi baru menangkap Munarman.
Padahal, kasus yang menjerat Munarman sudah lama, yaitu sekitar tujuh tahun lalu.
"Ini terjadi di 2014-2015 terus kenapa baru diusut sekarang? Itu jangka waktunya sudah 7 tahun. Tidak ada tuh Munarman melakukan yang masuk dalam definisi (teroris) selama itu," kata Fadli dilansir dari program Dua Sisi tvOne, Jumat (30/4/2021).
Fadli pun mengaku kenal dekat dengan Munarman.
Sehingga dia yakin Munarman tak mungkin terlibat dalam aksi-aksi terorisme.
Bahkan Fadli mengungkap Munarman dekat dengan pihak kepolisian.
Termasuk juga dekat dengan Tito Karnavian yang pernah menjabat Kapolri.
"Setahu saya pada waktu itu, Munarman dekat juga dengan polisi, dengan Pak Tito (Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri sekarang)," ucap Fadli.
Kemudian Fadli mepertanyakan penangkan tiba-tiba yang dilakukan terhadap Munarman.
Padahal dalam 6-7 tahun belakangan, tidak ada gerak-gerik Munarman melakukan aksi terorisme.
"Jadi ada apa? Dalam waktu 6-7 tahun sudah lama dan tidak ada kegiatan yang menurut saya terkategori sebagai tindak teroris, tiba-tiba muncul out of the blue kemudian diperlakukan seperti itu," kata Fadli.
Pembunuhan karakter
Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar soal heboh video CCTV memperlihatkan Munarman sedang berada di hotel dengan wanita.
Belakangan beredar di media sosial nama wanita yang check in bersama Munarman adalah Lily Sofia.
Menanggapi video yang telah viral di media sosial itu, Rocky Gerung menyebutnya sebagai pembunuhan karakter.
“Itu kan pembunuhan karakter sebetulnya. Begitu Munarman ditangkap, alasannya teroris, lalu disodorkan sesuatu yang dianggap kegiatan tidak bermoral karena check in sama-sama di hotel. Dan kita gak tau siapa yang bikin itu,” katanya dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (30/4/2021).
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan beredarnya video CCTV Munarman di hotel adalah bentuk pelanggaran privasi.
Selain itu ia menyebut pihak hotel yang menjadi lokasi dalam video tersebut harus bertanggungjawab.
Pasalnya menurut Rocky Gerung, rekaman CCTV tidak bisa dibocorkan sembarangan tanpa adanya alasan berkaitan penegakan hukum.
“Kalau pun itu ada, itu pelanggaran privasi, dan hotel yang bersangkutan juga harus dipersoalkan, kenapa membocorkan CCTV dengan alasan yang tidak ada. Kecuali ada perintah hakim untuk bongkar Munarman kemana aja dalam proses hukum,” kata Rocky Gerung.(*)