GELORA.CO - Sejumlah nama sudah mulai dikait-kaitkan dalam kontestasi pemilihan presiden meski gelaran lima tahunan itu masih akan berlangsung tahun 2024 mendatang.
Belakangan, mulai dari politisi, kepala daerah hingga tokoh nasional banyak dianggap pantas untuk bertarung di Pilpres 2024. Mulai dari Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Ganar Pranowo hingga Rizal Ramli.
Namun demikian, pakar komunikasi politik Hendri Satrio memiliki pandangan lain terkait sosok yang dianggap tepat untuk bertarung di 2024.
"Sebelum bicara tentang nama, bicaralah kriteria dulu. Kalau bicara dari lembaga survei, termasuk survei Kedai Kopi, ada empat garis besar kriteria yang diinginkan masyarakat Indonesia," kata Hendri Satrio dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'membaca capres Istana dan Non-Istana' secara virtual, Selasa (6/4).
keempat kriteria yang didambakan rakyat Indonesia adalah dekat dengan rakyat, tegas, jujur, dan memiliki program kerja yang baik. Hendri mengakui, empat kriteria tersebut berbeda dengan karakteristik negara lain dalam memilih pemimpin.
"Kalau di dunia, mayoritas kriteria pertama adalah jujur. Kalau di kita, sejak tahun 2006 silam, rakyat kita lebih suka dengan pemimpin yang dekat dengan rakyat," jelasnya.
Dari segi pemilih Indonesia, kata dia, pemilik suara yang baru akan mencoblos, atau kaum milenial yang diutamakan adalah calon pemimpin yang jujur. Sedangkan pemilih yang sudah pernah mencoblos, kriteria nya mulai terbagi, 50 persen memilih jujur, 25 persen dekat dengan rakyat, dan 25 persen lainnya tegas.
"Beda lagi kalau kelompok profesional, CEO, akademisi, wartawan. Perdebatannya sangat keras, karena jujur dianggap masalah pribadi, mereka memilih yang dekat dengan rakyat, tegas, punya program yang bagus, baru jujur," lanjutnya.
"Sebetulnya, ada satu lagi yang menarik, kriteria yang soleh, kalau dari agama lain, misalnya Kristen ya dekat dengan agamanya. Ini wajar, beberapa negara juga mencari tokoh-tokoh yang sangat dekat dengan agama," sambung Hendri Satrio.
Dari beragam kriteria itulah baru mulai mengerucut ke nama-nama yang beredar dan potensial bertarung di Pilpres 2024.
"Kita merujuk (kemenangan) Pak Jokowi. Beliau berlatar belakang pengusaha, kepala daerah. Apakah pemimpin berikutnya latar belakang tersebut akan sama? Kalau di politik itu bisa berbeda. Setiap presiden punya latar belakang berbeda-beda di setiap periodenya," tandasnya.(RMOL)