GELORA.CO - Festival api unggun Yahudi; Lag Ba'omer, di Israel utara yang meriah pada Kamis malam berubah menjadi tragedi karena massa berdesak-desakan. Lebih dari 100 orang terluka dan 28 lainnya tewas terinjak-injak.
“Ini terjadi dalam sekejap; orang-orang jatuh begitu saja, saling menginjak-injak. Ini adalah bencana," kata seorang saksi mata kepada Haaretz, Jumat (30/4/2021).
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan setidaknya ada 25 kematian. Sedangkan Reuters memperbarui data jumlah korban menjadi 28 orang.
Beberapa laporan lain dari media lokal mengeklaim korban jiwa mencapai 38 orang.
Sumber polisi yang dikutip oleh Haaretz mengatakan tragedi itu dipicu setelah peserta terpeleset di tangga, menyebabkan puluhan lainnya jatuh.
Puluhan ribu orang Yahudi Hassidic berkumpul di Gunung Meron untuk perayaan tahunan di makam Rabbi Shimon Bar Yochai, acara terbesar di Israel sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Pada Kamis malam, penyelenggara memperkirakan sekitar 100.000 orang hadir, dan mengharapkan 100.000 orang lagi akan tiba pada Jumat pagi.
Cuplikan dari festival itu telah beredar online, yang menunjukkan kerumunan orang yang bersuka ria menari mengikuti live music sebelum tragedi.
Pejabat kesehatan Israel telah mendesak penduduk untuk tidak melakukan perjalanan ke Gunung Meron, dengan alasan kekhawatiran pertemuan itu dapat berkontribusi pada penyebaran COVID-19.
Sekitar 5.000 petugas polisi dikerahkan untuk memantau acara tersebut.
Jumlah pasti yang terluka masih belum jelas, tetapi kerumunan itu dilaporkan menimbulkan hambatan bagi kru penyelamat, yang menggunakan helikopter untuk mengevakuasi korban yang terluka.
Pasukan Pertahanan Israel juga mengatakan pihaknya mengerahkan satu unit dan beberapa pesawat ke tempat kejadian. []