GELORA.CO - Tokoh Papua Christ Wamea ikut menanggapi Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budiyarto alias Kang Dede yang membatalkan undangan ceramah beberapa da’i termasuk pengurus MUI pusat KH Cholil Nafis karena dianggap memiliki pemahaman radikalis.
Christ Wamea menyindir agama yang dianut Kang Dede. Dia menyebut bahwa agama Kang Dede tidak jelas.
Christ Wamea mengunggah dua cuitan tangkapan layar Kang Dede di Twitter. Cuitan yang satu, Kang Dede mengaku beragama Islam, sementara satunya mengaku beragama Katolik.
“Bocah ini agamanya tidak jelas kok menuduh ulama yang kompeten radikalisme,” cuit Christ Wamea di Twitter-nya, dikutip Sabtu (10/4).
Wamea menilai, di era kepemimpinan Jokowi banyak orang dengan muda memberi stigma radikalis kepada mereka yang bersebrangan dengan pemerintah.
“Hanya pada rezim ini sangat terlalu mudah berikan stigma radikal kepada sesama anak bangsa,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah penceramah seperti Ust. Firanda Andirja, KH Cholil Nafis yang juga pengurus MUI Pusat, Ust. Rizal Yuliar Putrananda, Ust. Syafiq Riza Basalamah, dan Ust. Subhan Bawazier, yang sebelumnya mendapat undangan ceramah di PT Pelni, dibatalkan.
“Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT Pelni dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” tulis Kang Dede dalam unggahan yang diposting Kamis (8/4) lalu.
Tidak hanya itu, Dede juga mengatakan bahwa para pejabat Pelni yang mengundang para ustad tersebut akan dicopot. Dia menilai, para penceramah hang diundang tersebut kebanyakan mempunyai pemikiran radikalisme.
“Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun, BERANGUS,” tulisnya. (*)