GELORA.CO - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berpeluang untuk mengisi jabatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) menggantikan Moeldoko. Pasalnya, secara posisi politik Ngabalin sangat berpeluang.
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (3/4).
"Posisi politis Ali Ngabalin cukup berpeluang menggantikan Moeldoko," ujar Dedi Kurnia Syah.
Menurut Dedi Kurnia, sikap Moeldoko yang notabene pejabat publik namun buat gaduh karena ikut "bermain" merongrong partai politik dalam hal ini Partai Demokrat, sangat tidak sehat, dan berdampak pada institusi KSP itu sendiri.
Karena itu, Presiden Joko Widodo sedianya perlu menjaga jarak dengan tokoh politik, khusus untuk di posisi KSP.
"Kelompok profesional seharusnya lebih tepat berada di sana, agar marwah Istana lebih terjaga," tandasnya.
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution sebelumnya menilai, selain Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin juga layak menjabat Kepala KSP untuk menggantikan Moeldoko.
Menanggapi hal itu, Ali Ngabalin tertawa. Tadi dia mengapresiasi inisiatif tersebut. Jelas politisi Golkar itu, dimana pun ditempatkan, dia selalu siap.
Intinya kata Ali Ngabalin, sebenarnya bukan pada posisi, tapi peran.
"Saya apresiasi kepada beliau (Syahrial Nasution) terimakasih banyak. Doakan agar kami bisa memainkan peran yang bagus, kemudian menjalankan tugas membantu Bapak Presiden dengan baik," katanya kepada redaksi, Jumat kemarin.
"Jangankan itu semua, kalau satu waktu bangsa dan negara Republik ini harus membutuhkan nyawa dan jiwa raga kita-kita ini ya, saya khususnya untuk kepentingan bangsa dan negara, jangan khawatir, saya sudah bilang sama anak dan istri saya," imbuh Ali Ngabalin menambahkan. []