GELORA.CO - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bukalapak memutuskan mengangkat Bambang Brodjonegoro menjadi Komisaris Utama dan Yenny Wahid sebagai Komisaris. RUPS tersebut dihadiri jajaran direksi dan pemegang saham yang dipimpin oleh CE Bukalapak, Rachmat Kaimuddin.
Rachmat Kaimuddin memaparkan kinerja Bukalapak sepanjang tahun 2020. Menurut dia, Sepanjang tahun 2020, Bukalapak mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan Mitra Bukalapak. Sehingga kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta Pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi oleh pengguna di luar kota besar.
"Hal ini menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur. Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang," kata Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4).
Sementara itu, menanggapi pengangkatannya sebagai Komisaris Utama, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi bersama Bukalapak. Mantan Menristek dan mantan Menteri Keuangan, ini mengatakan inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang.
"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," kata Bambang.
Senada, Yenny Wahid juga mengungkapkan harapannya sebagai bagian dari keluarga besar Bukalapak. Menurut dia, Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.
"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Bukalapak akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O (online to offline) untuk menciptakan akses pasar kepada siapa saja untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. []