Anggota Polsek Banjarmasin Hanyut di Sungai Saat Ngejar Buronan, Sempat Teriak Minta Tolong

Anggota Polsek Banjarmasin Hanyut di Sungai Saat Ngejar Buronan, Sempat Teriak Minta Tolong

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Nasib naas dialami seorang anggota polisi berinisial Bripka M, yang bertugas sebagai tim Buser Polsek Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pasalnya, ia dinyatakan hilang setelah hanyut di Sungai Martapura pada Jumat (9/4/2021) malam.

Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo mengatakan, kejadian itu berawal saat Bripka M dan sejumlah rekannya hendak menangkap buronan kasus penganiayaan berinisial F di belakang Pos Polisi Pasar Sudi Mampir.

Saat hendak ditangkap itu pelaku melakukan perlawanan hingga akhirnya terlibat pergulatan dengan Bripka M.

Saat sedang bergulat itu, keduanya kemudian tercebur ke sungai.

"Salah satunya personel Polri. Ia sementara diduga tenggelam di sungai belakang Polsub Sektor Sudimampir," ujar

Dari keterangan yang didapat, Bripka M saat hanyut di sungai itu sempat melambaikan tangan dan minta pertolongan rekannya.

Mengetahui hal itu, salah seorang rekannya sempat berusaha menolong namun gagal.

"Saat anggota terjun yang berjarak sekitar 4 meter dari Bripka M, rupanya ada speedboat lewat dan mengakibatkan munculnya gelombang cukup besar," ujar Sabana.

Ditemukan Tewas

Setelah kurang lebih dicari selama 27 jam, jasad Bripka Mashudin, anggota Polsek Banjarmasin Tengah yang tenggelam saat proses penangkapan terhadap salah satu pelaku penganiyaan, akhirnya ditemukan, Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 05.00 Wita.

Jasad Bripka Mashudin ditemukan tim emergency gabungan mengapung di Sungai Martapura kawasan belakang Hotel Victoria Banjarmasin atau kurang lebih 300 meter dari lokasi awal tenggelamnya korban.

Hal tersebut dituturkan oleh salah satu Tim Rescue Boat Balakar 654 Banjarmasin, Abdi Artha.

Ia menceritakan, awalnya ia bersama tim nya melakukan rolling (penyisiran) dengan speesboat di beberapa lokasi yang diduga akan menjadi tempat munculnya jenazah.

“Kalau dari perhitungan kita, jenazah akan mengapung pada jam-jam tersebut, namun tidak akan lama. Makanya kami rolling,” tuturnya.

Saat rolling itulah ia melihat ada benda mengapung menyerupai rambut yang kemudian didekati. Namun karena baru muncul bagian kepala saja, jenazah kemudian tenggelam lagi karena kena gelombang speed.

“Lalu kita tunggu lagi, sekitar 10 menit kepala jenazah muncul lagi ke permukaan. Pada saat itulah langsung kita pegang dan evakuasi,” ungkapnya.

Abdi menegaskan bahwa jenazah saat ditemukan dalam kondisi setengah berdiri. “Makanya yang terlihat hanya bagian kepalanya saja. Jadi belum mengambang sempurna,” imbuhnya.

Jenazah kemudian dibawa ke Pelabuhan belakang Pospol Sudimampir guna berikutnya di evakuasi ke kamar jenazah.

Sementara itu hingga kini belum ada kabar dari salah satu tersangka yang diduga turut tenggelam bersama Bripka Mashudin. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita