GELORA.CO - Politisi asal partai Gerindra, Fadli Zon buka suara terakait kesalahan yang dibuat oleh Kemendikbud dalam merumuskan Peta Jalan Pendidikan Nasioanal 2tahun 2020-2035 yang tidak memasukan nilai Agama di dalamnya.
Menurut Fadli, tidak masuknya bangsa dan agama dalam draf peta Jalan Pendidikan Nasional setidaknya membuktikan 2 hal kesalahan penyusun.
Pertama, menurutnya para penyusun ini tidak memiliki wawasan pendidikan atau memang Ahistoris, karena teah mengabaikan beberapa pertimbangan dalam menysun draf tersebut.
"ahistoris karena telah mengabaikan pertimbangan historis sosiologis sekaligus yuridis yang mestinya hadir dalam penyusunan kebijakan pendidikan," tulisnya
Ia menilai jika tim perumus seharus diisi mereka yang benar-benar paham sejarah pendidikan nasional.
"mereka yang tak tahu sejarah masa lalu tak mungkin tahu apa yang terjadi masa kini, mereka yang tak tahu apa yang terjadi masa kini tak mungkin bisa merancang masa depan," tuturnya
Ia melanjutkan kesalahan yang kedua, jika penyusunan roadmap tersebut tidak melibatkan stakeholder atau pemangku kepentingan.
"terkait adanya protes dari Muhammadiyah dan kelompok keagamaan lain adalah bukti padahal seperti Muhammadiyah misalnya telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan jauh sejak sebelum republik ini lahir" ujarnya***