GELORA.CO - Aziz Yanuar, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab merespons berbagai tudingan yang mengaitkan nama FPI dengan aksi terorisme.
Menurutnya, upaya mengaitkan FPI itu dengan teroris adalah hal yang mustahil.
"Membuktikan FPI dengan aksi teror saat ini adalah tidak mungkin karena FPI-nya sudah bubar," ujar Aziz kepada JPNN.com, Minggu (4/4) malam.
Pria kelahiran Jakarta itu menuding yang membubarkan FPI ialah pihak yang zalim. Dia lantas mempertanyakan soal permintaan pertanggungjawaban pihaknya terhadap terorisme.
"Masa minta tanggung jawab ke pihak yg sudah tidak eksis lagi sebagai sebuah entitas," kata Aziz.
Alumnus Universitas Pancasila itu mengeklaim ada anggota institusi negara pada 2015 bergabung ke Suriah mendukung ISIS.
Selain itu, ada yang menjual senjata ke pemberontak OPM Papua tetapi institusi tersebut tidak mau disalahkan terlibat terorisme.
"Padahal itu fakta jika mau dikaitkan tetapi tidak dilakukan," kata Aziz.
Kemudian, lanjut eks Sekretaris Bantuan Hukum FPI Itu, ada oknum institusi negara yang menjual senjata ke kelompok separatis tetapi tidak disebut lembaga pendukung separatis yang ingin menghancurkan NKRI.
"Kenapa untuk institusi yang masih eksis dan anggotanya jadi anggota ISIS tidak dikaitkan dengan teroris dan separatis pada institusinya," kata Aziz.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memamerkan sejumlah barang bukti hasil penggerebekan terduga teroris di Jakarta Timur dan Bekasi, Senin (29/3).
Sejumlah barang itu dijejerkan pada meja panjang di depan Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Barang bukti itu di antaranya sejumlah senjata tajam, kaus bergambar, baju seragam FPI, buku berjudul Dialog FPI Amar Makruf Nahi Mungkar.
Densus 88 Antiteror Polri menggerebek sejumlah lokasi yang menjadi tempat persembunyian para terduga teroris.
Dua lokasi itu ialah di Jalan Raya Condet Nomor 1, RT 005/RW 003, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan di Bengkel Sinergi Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Bekasi. []