GELORA.CO - Sedikitnya 22 anggota pasukan elite India dibunuh kelompok komunis pendukung Maois—ideologi yang diusung pendiri Republik Rakyat China, Mao Zedong. Insiden itu menjadi salah satu serangan paling berdarah yang dilancarkan kelompok pemberontak sayap kiri ekstrem tersebut tahun ini.
Sejumlah personel keamanan yang tergabung dalam unit elite CoBRA Polisi Cadangan Pusat India, Garda Cadangan Distrik, serta Satuan Tugas Khusus di Negara Bagian Chhattisgarh, diserang kelompok Maois pada Sabtu (3/4/2021) waktu setempat. Serangan berlangsung selama pasukan keamanan itu menggelar operasi untuk menumpas pemberontakan.
“Kami dapat memastikan bahwa 22 anggota pasukan India telah dibunuh oleh para gerilyawan Maois,” kata seorang pejabat senior Pemerintah India di Ibu Kota Chhattisgarh, Raipur, dikutip Reuters, Minggu (4/4/2021).
Para polisi itu tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama empat jam di Distrik Sukma, yang berjarak sekitar 540 km sebelah selatan Raipur.
Seorang pejabat senior polisi di Raipur, Om Prakash Pal mengatakan, saat ini aparat berwenang sedang meluncurkan operasi penyisiran untuk melacak keberadaan seorang polisi yang hilang dalam insiden baku tembak kemarin.
Kelompok Maois melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap Pemerintah India selama beberapa dekade. Para pemimpin kelompok militan sayap kiri garis keras itu mengklaim, mereka berjuang atas nama rakyat yang paling miskin, yang tidak mendapat manfaat dari ledakan ekonomi yang panjang di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Asia itu.
Kelompok militan Maois beroperasi dari hutan lebat. Operasi yang mereka lakukan untuk melawan pemerintah dan pasukan India pun sering diliputi kerahasiaan. []