GELORA.CO - Para penyerang tak dikenal melancarkan serangan terhadap dua pangkalan udara militer Myanmar.
Ledakan dilaporkan terjadi di salah satu pangkalan udara dan serangan roket terpantau di pangkalan militer lainnya.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (29/4/2021), serangan ini terjadi tiga bulan setelah Myanmar dilanda krisis usai kudeta militer pada 1 Februari lalu. Sejauh ini belum ada satupun pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tidak diketahui juga apakah ada korban jiwa akibat serangan itu. Juru bicara militer Myanmar belum memberikan komentar resminya.
Laporan media lokal, Delta News Agency, menyebutkan bahwa serangan pertama terjadi di sebuah pangkalan udara dekat kota Magway pada Kamis (29/4) pagi waktu setempat. Tiga ledakan dilaporkan mengguncang pangkalan udara militer Myanmar di wilayah tersebut.
Pemeriksaan keamanan di ruas jalanan sekitar pangkalan udara ditingkatkan usai ledakan terjadi.
Serangan kedua terjadi di salah satu pangkalan udara utama di Meiktila, sebelah timur laut Magway. Laporan wartawan setempat yang ada di dekat lokasi menyebut ada lima roket yang ditembakkan ke pangkalan udara tersebut.
Dalam video yang diposting wartawan setempat bisa terdengar suara roket mengudara di atas kepala yang diikuti dengan suara ledakan. Reuters belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut.
Sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi dilengserkan militer dalam kudeta, unjuk rasa menyelimuti berbagai wilayah Myanmar. Militer mengerahkan kekerasan dalam menindak para demonstran, yang menurut kelompok aktivis setempat telah menewaskan sedikitnya 756 orang.
Sementara itu, pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata juga meningkat sejak kudeta terjadi. Militer Myanmar beberapa kali melancarkan serangan udara di wilayah perbatasan utara dan timur.
Meskipun militer Myanmar sudah sejak lama memerangi pemberontak di perbatasan, serangan terhadap fasilitas militer besar di daerah pusat jarang terjadi.(dtk)