GELORA.CO - Ekonom senior Rizal Ramli sering menghadapi hujatan ketika ia memberikan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.
Salah satunya, dia sering diejek sebagai 'menteri pecatan'.
Seperti diketahui, reshuffle Kabinet Kerja jilid II dinilai mengakomodasi kepentingan politik karena dinilai kental dengan nuansa pragmatis.
Ini terlihat dari beberapa nama yang 'terdepak' dari kursi menteri di luar dugaan, misalnya saja Rizam Ramli dan Anies Baswedan.
Rizal Ramli didepak dari jabatan Menteri Koordinator Kemaritiman dan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Saat itu, sedang ramai berita tentang penolakan Rizal Ramli terhadap reklamasi teluk Jakarta.
Rizal Ramli bahkan 'bersitegang' dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjadi gubernur DKI Jakarta.
Rizal pun membocorkan sedikit alasannya kenapa dirinya bisa didepak.
Sejak dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung di kabinet Kerja sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli (RR) mengaku telah menjalankan amanahnya untuk melaksanakan visi Trisakti dan Nawacita demi keberpihakannya pada rakyat, demi rakyat kecil dan kepentingan orang banyak.
Namun, berbagai rintangan harus dihadapi Rizal Ramli.
Salah satunya ia harus berhadapan dengan 'kekuatan besar' yang dia namakan sebagai taipan.
Di sisi lain, Rizal Ramli menyebut bahwa kepemimpinan Jokowi lemah dan tidak mandiri lantaran tidak mampu menghadapi tekanan dari para taipan.
"Kenapa sih RR harus dipecat? RR Berpihak pada rakyat dan disingkirkan," tulis Rizal Ramli di akun Twitternya, Rabu (3/3/2021).
"RR berpihak pada rakyat dan disingkirkan oligarki di belakang Jokowi karena kepemimpinan Jokowi sendiri lemah, tidak mandiri dan tidak sanggup menghadapi pengendalian/tekanan taipan/oligarki yang jadi pendukungnya," imbuhnya.
Meski disingkirkan, Rizal Ramli mengaku tidak kecewa.
Ia menginggung ketika dirinya sempat menolak saat hendak diangkat Jokowi menjadi menteri.
Namun, karena Jokowi terus memaksa, akhirnya ia bersedia membantu sebagai Menko Kemaritiman.
Rizal Ramli justru mengaku senang dan justru tahu jika Jokowi ternyata lemah karena tidak mampu menghadapi tekanan dari taipan.
"RR malah happy-happy aja Karena RR menolak tawaran @jokowi untuk mau jadi Menko Maritim 3x di istana Bogor bulan Agustus 2015. Baru setelah Jkw minta tolong dgn sangat, RR ok. Tapi ternyata Jkw lemah, atas tekanan taipan reklamasi & Peng-Peng, RR dipecat. Bersyukur krn jkw memble," tulis Rizal Ramli. []