GELORA.CO - Jurubicara kubu Moeldoko Muhammad Rahmad menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Sebabnya, telah mengungkit kasus Hambalang dan menjerat Ketua Umum Partai Demokrat kala itu Anas Urbaningrum dan Bendahara Umum Nazaruddin.
Menyikapi pernyataan Rahmad, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa tudingan yang menyasar pada SBY tidak berdasarkan fakta dan hanya mimpi belaka.
“Saya malas berbicara kalau tanpa fakta, tanpa bukti, insinuasi, imajiner terus,mimpi terus begitu. Jadi coba kita kembalikan ke dunia nyata ini,” ucap Jansen dalam acara stasiun televisi Sapa Indonesia, Kamis malam (25/3).
Jansen menunjukkan bukti bahwa kala itu SBY naik menjadi ketua umum melalui Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali dengan pimpinan sidang KLB kala itu Jhonni Allen Marbun dan Max Sopacua yang saat ini menjadi kubu Moeldoko.
“Pimpinan sidang di Bali itu siapa? Ini saya tunjukkan, semoga keliatan, kalo nggak kelihatan bisa ambil datanya ke DPP gitu. Jadi pimpinan sidang kongres Luar biasa Partai Demokrat tahun 2013 itu ketua Eman Indaan, anggota Syarif Hasan, anggota Amir Syamsuddin, Max Sopacua, Jhoni Allen Marbun, Totok Rianto,” tegasnya menjabarkan.
“Jadi pimpinan sidang kalau kemudian itu dikatakan kudeta itu walaupun saya tidak sepakat dengan kudeta, ini pimpinan kongres luar biasa yang kemudian menurunkan Anas pengganti Pak SBY begitu,” katanya
Menurutnya, SBY menggantikan Anas kala itu karena kondisi Partai Demokrat kala itu sedang ambruk lantaran adanya kasus Hambalang.
“Sampai ke titik-titik paling bawah kalau harus kemudian menyebut nama yang pihak sana itu ada di pelaksana begitu itu ada ada bang Jhonni Allen Marbun dan om Max Sopacua, jadi tokoh-tokoh senior. Inilah pimpinan sidangnya ketika itu pimpinan sidang di KLB Maret 2013 di Bali,” katanya.
“Tanyakan Bang JAM (Jhonni Allen Marbun) tanyakan Om Max tiap hari mungkin diskusi itu Uda Rahmad,” imbuhnya.
Jansen mengaku malas berdebat perihal tidak akuratnya data, dan menyebut kubu Moeldoko seperti tengah bermimpi di siang bolong
“Saya malas begitu apa itu makanya saya menghindari benar debat yang tidak menunjukkan fakta debat yang seperti mimpi di siang bolong capek kita membahas ini terus,” tandasnya.(RMOL)