GELORA.CO - Polisi menggerebek sebuah rumah di Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, terkait bom bunuh diri di depan Gereja Katedral. Rumah yang digerebek itu diketahui menjadi kontrakan pelaku bom bunuh diri yang tewas.
Pantauan detikcom, Senin (29/3/2021), penggerebekan polisi berlangsung di rumah kontrakan L alias Lukman di Jalan Tinumbu, Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar. Penggerebekan berlangsung sejak pukul 10.30 Wita.
Informasi yang dihimpun, polisi menggerebek dua rumah di lokasi. Rumah pertama adalah milik ibu Lukman, sedangkan satu rumah lainnya adalah rumah kontrakan milik Lukman sendiri yang lokasinya cukup berdekatan dengan rumah ibu Lukman.
Seorang warga setempat, Sudirman (21), membenarkan rumah yang digerebek ialah rumah milik Lukman. Sudirman memberi kesaksian tersebut setelah diperlihatkan foto pelaku yang sempat beredar di aplikasi pesan singkat.
"Cocok. Kendaraannya sudah cocok juga, sering dia pakai," ujar Sudirman saat diperlihatkan foto milik L terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar kepada detikcom di lokasi.
Menurut Sudirman, Lukman dikenal sebagai pribadi yang ramah. Akrab dengan para tetangganya.
Namun belakangan ini, yakni sekitar enam bulan yang lalu, Lukman diketahui warga sudah menikah dengan seorang perempuan yang identitasnya belum dikenal oleh warga setempat. Sejak saat itu pula sikap Lukman dianggap berubah karena cenderung tertutup.
"Dia akrab sama warga sini, nanti setelah sudah nikah baru warga tahu latar belakangnya bahwa dia begitu."
Polisi sebelumnya membenarkan akan melakukan penggerebekan di sejumlah lokasi sehubungan dengan aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
"Tentunya dengan kejadian ini dari kemarin tim sudah bergerak," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan kepada wartawan di depan Gereja Katedral Makassar, Senin (29/3).
Kombes Zulpan mengatakan penggerebekan tersebut untuk mencari pelaku lain yang terhubung dengan insiden bom bunuh diri ini.
"Untuk mencari kelompok yang bersangkutan termasuk apabila ada pihak-pihak lain yang menyiapkan bom tersebut," jelas Zulpan.
"Tapi tidak bisa kita sampaikan ke media dulu pagi ini karena tim Densus 88 sedang bergerak bekerja, kami mohon sabar," imbuh Zulpan. []