Pendiri: KLB Demokrat Buah Karma Sumpah Muahabalah yang Mereka Buat Sendiri

Pendiri: KLB Demokrat Buah Karma Sumpah Muahabalah yang Mereka Buat Sendiri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemecatan tujuh senior dan kader Partai Demokrat tidak sesuai dengan peraturan organisasi dan tindakan sepihak.

Demikian disampaikan politisi senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat Yan Rizal Usman dalam keterangan yang diterima PojokSatu.id, Senin (1/3/2021).

Untuk itu, ia menyarankan kepada semua kader yang dipecat di seluruh tingkatan, agar melayangkan gugatan ke pengadilan.

Sebab, ini juga merupakan bentuk ketidakadilan yang dilakukan kubu pengurus DPP di bawah komando Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kader yang dipecat atau di-plt dilakukan gugatan di pengadilan untuk batalkan pemecatan,” saran dia.

Menurutnya, ini juga bisa cara untuk mengembalikan Parti Demokrat ke jalan yang semestinya melalui kongres luar biasa (KLB).

“Gugatan bisa jadi ujungnya batalkan kepengurusan AHY,” sambungya.

Diakuinya, KLB ini memang akan menjadi kenyataan paling pahit dan menyakitkan bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“KLB tidak bisa ditahankan lagi dan KLB adalah buah dari karma sumpah muhabalah yang mereka buat sendiri,” tandas Yan.

Sebelumnya, pernyataan senada juga diungkap politisi senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan.

Ia menyebut, bahwa Partai Demokrat lebih dulu dikudeta oleh keluarga Cikeas enam bulan lalu dalam kongres.

Karena itu, pihaknya heran dengan pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tiba-tiba menyatakan dirinya hendak dikudeta.

“Yang dikudeta duluan itu adalah kita (pendiri) oleh keluarga Cikeas di kongres enam bulan yang lalu,”

“Tiba-tiba mengatakan kita mau mengkudeta,” ujarnya kepada wartawan di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021).

Hengky juga mengaku geram dengan sikap AHY yang memecat secara sepihak tujuh politisi senior Demokrat.

“Kita merasa dianiaya, geram melihat permainannya. Kita pendiri Demokrat juga teraniaya diturunin di tengah jalan,” ucap Hengky.

Ia juga membantah tudingan AHY dan SBY dibalik seruan KLB ada aktor dari Istana Kepresidenan yang mendorong KLB segera dilakukan.

Kendati demikian, tambah Hengky, seandainya Moeldoko ada di balik KLB, juga tidak ada masalah.

Karena Demokrat, partai terbuka bagi semua rakyat Indonesia yang ingin bergabung.

“Gak ada aktornya. Sama, saat kita mendirikan partai ini. Gak ada masalah pak Moeldoko masuk, kita kan partai terbuka,” pungkasnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita