GELORA.CO - Data Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) yang mencatatkan 30 juta UMKM bangkrut akibat kebijakan pembatasan sosial di tengah pandemi menunjukkan Indonesia tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Bahkan aktivis kemanusiaan Natalius Pigai mengibaratkan, data Akumindo tersebut sama dengan bencana alam tsunami.
"Indonesia sedang dalam tsunami pengangguran," kata Natalius Pigai di akun Twitternya, Sabtu (27/3).
Pigai menjelaskan, kebangkrutan puluhan UMKM tersebut menambah daftar panjang pengangguran di Tanah Air. Hal ini sudah barang tentu harus menjadi atensi pemerintah.
"30 juta UMKM bangkrut, maka penganggur bukan hanya 7 juta, tapi lebih dari 30 juta. Jika 1 UMKM pekerjanya 3 orang, maka sudah pasti 90 juta orang nganggur," urainya.
Adapun data puluhan UMKM bangkrut sebelumnya disampaikan Ketua Umum Akumindo, Ikhsan Ingratubun dalam diskusi virtual yang digelar Bank Indonesia (BI), Jumat (26/3).
Ia menjelaskan, 30 juta UMKM bangkrut akibat kebijakan pembatasan sosial di dalam negeri di tengah pandemi Covid-19. Hanya sekitar 34 juta unit usaha kecil yang bertahan.
"Lebih dari 7 juta tenaga kerja informal dari UMKM juga kehilangan pekerjaannya," jelas Ikhsan.(RMOL)