GELORA.CO - Perubahan Indonesia menjadi lebih baik diyakini hanya membutuhkan tekad bersama dari orang-orang yang jumlahnya tidak lebih dari 10 orang. Jika mereka sudah dalam satu komitmen untuk memperbaiki sistem politik yang berbiaya mahal, maka Indonesia bisa jadi lebih baik.
Mereka adalah para ketua umum partai politik yang ada di Senayan, jumlahnya hanya sembilang orang. Yaitu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Pernyataan ini disampaikan oleh mantan pejabat BUMN M. Said Didu di acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan dengan tema "Korupsi: Ongkos Politik Mahal Atau Minus Integritas?", Selasa (2/3). Hadir sebagai pembicara lain di acara ini, Plt Jurubicara KPK Ali Fikri.
Menurut Said Didu, kalau sembilan ketum parpol itu kompak memperbaiki sistem politik, maka selesai masalah.
"Kalau mereka itu baik, maka negeri ini baik. Sembilan orang sajalah. Karena semua mengalir dari pimpinan parpol. Para pimpinan parpollah, kalau mereka ketemu, 'oke, yuk kita ubah sistem pilkada, kita ubah sistim politik'. Maka itu langsung selesai," ujar mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu.
"Jadi, sebenarnya mau memperbaiki negeri ini adalah para pimpinan partai politik mendapat hidayah, memikirkan bangsanya menjadi bersih, maka bersihlah bangsa ini," lanjut Said Didu.
Namun demikian, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi memiliki pertanyaan lanjutan. Dia bertanya-tanya kenapa Allah SWT belum memberikan hidayah kepada sembilan orang tersebut.
Dia kemudian membandingkan dengan Umar Bin Khattab, yang mulanya sangat membenci Nabi Muhammad dan berhasrat untuk membunuhnya. Tapi kemudian, Allah memberi hidayah dan Ummar Bin Khattab bahkan diangkat sebagai seorang sahabat dan khalifah kedua.
“Pertanyaan mendasarnya, why Alloh SWT belum berikan hidayah kepada mereka? Padahal Umar bin Khattab yang di hatinya pernah ada kehendak membunuh Rasulullah SAW, Tuhan anugerahkan hidayah,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (3/3).
Selain itu, Adhie Massardi juga menyebut banyak cerita orang-orang yang dulunya berbuat kurang baik bahkan jahat kemudian mendapat hidayah dan menjadi pembawa kebaikan.
“Bahkan pelaku kriminal banyak yang diberikan hidayah. Satu yang paling sohor Sunan Kalijaga,” tutupnya.[rmol]