GELORA.CO - Kediaman pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar yang berada di daerah Duren Sawit Jakarta Timur mendapat teror berupa pelemparan cat yang mengenai mobil yang sedang diparkir dan lantai halaman, Kamis (25/3) sekitar pukul 5 pagi.
Menurut pengawal Aziz, Zaki mengatakan sejak hari Sabtu (20/3) sekelompok orang memang sudah melakukan pengintaian, memantau dan melakukan foto-foto di kediaman Aziz.
Namun, saat didatangi oleh tetangga dan warga setempat, sekelompok orang yang dipastikan berasal dari luar itu langsung kabur. Padahal daerah tempat tinggal Aziz adalah area terbatas, tak sembarang orang bisa masuk.
"Selain warga sekitar, pasti ketahuan bila ada orang luar yang masuk, jadi lumayan agak nekat juga pelaku yang meneror kediaman bang Aziz tersebut", ujar Zaki, Kamis (25/3) sore.
Zaki mengungkapkan hari Kamis (25/3) dini hari saat Aziz baru pulang sekitar jam 2, Pos Keamanan yang persis menempel di depan rumah Aziz itu ia lihat masih ramai berisi personel pengamanan setempat. Dan saat waktu Salat Shubuh, biasanya Pos keamanan itu sudah sepi, jadi diduga pelaku melakukan aksi nya saat itu.
"Jadi kemungkinan besar pelaku melakukan aksi nya di saat Shubuh itu saat umat sedang Sholat Shubuh. Karena mereka sudah memantau terus kediaman bang Aziz sejak hari Sabtu jadi mungkin mereka sudah tau kapan waktu sepinya", ujar Zaki.
Zaki mengatakan pelaku tidak berani masuk ke dalam rumah Aziz dan hanya melemparkan cat dari luar pagar, dan mengenai mobil adik-adik Aziz dan lantai depan rumah.
"Alhamdulillah nya walau pun rumah bang Aziz tidak digembok, tetapi pelaku ternyata tidak berani masuk, jadi mereka lempar dari luar dengan agak manjat darijarak sekitar 15 meter sehingga cat mobil berceceran kena mobil adik-adik bang Aziz yang kebetulan sedang ditaruh di tempat itu. Qodarulllah", lanjutnya.
Zaki mengatakan Aziz baru menyadari ada yang melempari cat warna merah ke kediamannya setelah ia memutarkan mobil untuk mengantar Aziz pergi, karena saat Shubuh masih gelap jadi tidak terlihat.
Aziz sendiri menganggap peristiwa teror ini sebagai hal yang biasa-biasa saja, ia tidak gentar apalagi takut. []