GELORA.CO - Ekonom senior, Rizal Ramli, menanggapi kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, ke kota Solo.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @RamliRizal pada Minggu, 28 Maret 2021, ia menyoroti potret ketika Menteri PUPR dududk di kursi, sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terlihat duduk di atas meja.
Melihat kejanggalan foto ini, Rizal Ramli lantas melontarkan sindiran dengan menanyakan sejak kapan Menteri PUPR menjadi bawahan Wali Kota.
"Sejak kapan Mas Basuki @KementrianPU jadi bawahan Walikota?" ujarnya.
Sejak kapan Mas Basuki @KementrianPU jadi bawahan Walikota ? 😀😀 kopas: Menteri PUPR Kunker Ke Solo Gibran Duduk Di Meja, Basuki Duduk Di Kursi https://t.co/SoHhIYVZLP
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 28, 2021
Diberitakan sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, melakukan kunjungan kerja ke Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Rencananya, tahun depan akan dilakukan revitalisasi terhadap Taman Balekambang untuk dijadikan pusat kebudayaan Jawa Tengah.
Menurut pengakuan Menteri PUPR Basuki, ia diperintahkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk membuat suatu pusat kebudayaan Jawa.
"Perintah Pak Presiden ingin membuat suatu pusat kebudayaan Jawa. Saya ingin menerjemahkan perintah itu, ini cari rohnya apa," ujar Basuki Hadimoeljono ketika dimintai keterangan.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa menjalankan perintah Jokowi itu bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, Taman Balekambang bukan sekadar tempat pertunjukkan, tetapi juga menjadi destinasi wisata bernuansa alam.
Oleh karena itu, Basuki Hadimoeljono mengaku harus berhati-hati dalam menjalankan perintah dari orang nomor satu RI itu.
"Harus hati-hati betul menerjemahkan perintah beliau, ini ruang terbuka untuk publik, untuk masyarakat. Hati-hati mendesain, merevitalisasi. Tidak mungkin mengubah kawasan botanical yang luar biasa ini, mana ada yang seperti ini di kota lain, susah dicari," tuturnya melanjutkan.
Menurutnya, akan jauh lebih mudah untuk membangun jembatan atau jalan tol, lantaran pusat kebudayaan harus disertai rasa.
"Ini budaya, harus ada rasa. Kalau nggak nanti bisa salah kedaden (kejadian). Harus bicara juga dengan budayawan," kata Menteri PUPR itu.
Sementara itu, ketika disinggung soal anggaran revitalisasi Taman Balekambang tersebut, Basuki Hadimoeljono mengaku belum bisa menyampaikan hal tersebut.
"Anggaran belum, nanti kan ada masterplan-nya, harus dipelajari, konsultasi dengan Pak Wali (Gibran). Bicara budaya itu, nggak mudah," ujarnya.***