GELORA.CO - Kubu Demokrat pimpinan Moeldoko mengakui merangkul eks Bendahara Umum DPP era Anas Urbaningrum, Nazaruddin. Salah satu alasan menggandeng Nazaruddin karena untuk menghadapi kubu Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko, M. Rahmad menyampaikan alasan mengakomodir Nazaruddin karena pengalamannya sebagai Bendahara Umum DPP. Ia menekankan Moeldoko selaku ketua umum juga merangkul semua kader termasuk yang statusnya eks terpidana korupsi seperti Nazaruddin.
"Jadi, Pak Moeldoko menghimpun semua kader tidak ada yang dibuang. Kalau pakaiannya kotor ya kita cuci, kita bersihkan. Kalau sudah rapi ya kita pakai lagi, gitu kan. Nah, karena itu termasuk mas nazaruddin termasuk diakomodir dalam kepengurusan Pak Moeldoko," ujar Rahmad di Hambalang, Bogor, Kamis, 25 Maret 2021.
Dia mengatakan dengan Nazaruddin maka kubu Demokrat siap menhadapi poros Cikeas yang notabene pihak AHY yang ditopang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dengan berbagai pertimbangan strategis, dan berbagai kebutuhan. Salah satunya yang bisa menghadapi Cikeas itu salah satunya adalah Mas Nazaruddin, karena beliau dulu bendahara Partai Demokrat, kira-kira gitu," jelas Rahmad.
Terkait posisi Nazaruddin, ia mengatakan Sekretaris Jenderal Jhoni Allen Marbun yang akan mengumumkannya.
"Jadi, di mana posisi mas Nazaruddin nanti secara resmi Sekjen bang Jhoni Allen akan mengumumkan dalam waktu secepatnya," tutur Rahmad.
Kisruh Demokrat terus memanas setelah manuver kepengurusan hasil KLB Sibolangit pimpinan Moeldoko menyambangi Hambalang, Jawa Barat pada Kamis kemarin, 25 Maret 2021. Sejumlah petinggi mereka menyampaikan keterangan dalam konferensi pers di Hambalang.
Alasan pemilihan Hambalang menurut mereka karena tempat itu bersejarah bagi Partai Demokrat. Di lokasi itu, ada gedung Wisma Atlet yang terbengkalai pembangunannya. Kasus proyek Hambalang yang menjerat sejumlah kader Demokrat dinilai menjadi awal merosotnya elektabilitas partai belambang Mercy itu.[viva]